Yusril Samalanga -->

Perangai Dan Adab Memakan, Nabi Muhammad Rasulullah Saw

1. Rasulullah saw adalah memakan makanan barang yang mendapat ia akan dia dan adalah makanan yang terlebih disukainya itu makanan yang diatasnya ضفف yaitu makanan yang banyak atasnya berhimpun beberapa tangan manusia dan adalah Rasulullah saw itu suka makan bersama-sama dengan orang banyak pada satu tempat dan pada satu pinggan.

2. Rasulullah saw adalah apabila ditaruhkan hidangan dihadapannya maka berkata ia,

بسم الله اللهم اجعلها نعمة مشكورة تصل بها نعمة الجنة

“Dengan nama Allah swt wahai tuhanku yang menjadikan olehmu akan nikmat yang disyukurkan atasnya yang sampai dengan dia nikmat surga”.

3. Rasulullah saw adalah apabila duduk ia pada ketika makan menghimpunkan ia antara dua lututnya dan antara dua tapak kakinya seperti duduk orang yang sembahyang adalah bahwa ia meletakkan lututnya diatas lututnya dan tapak kakinya diatas tapak kakinya dan berkata ia “bahwasanya aku hamba Allah swt, aku makan seperti makan hamba orang dan duduk aku seperti duduk hamba orang”.

4. Rasulullah saw adalah tiada memakan sesuatu pada saat masih panas dan berkata ia “bahwa makanan yang panas itu tiada mempunyai berkah dan bahwasanya Allah swt itu tiada memberi makan akan kamu akan api maka sejukkan olehmu akan dia”.

5. Rasulullah saw adalah memakan daripada makanan yang mengiringi akan hadapannya dan adalah ia makan dengan tiga jarinya dan terkadang ia membantu dengan jarinya yang ke-empat dan tiada ia makan dengan dua jarinya dan berkata ia “bahwa yang demikian itu adalah kelakuan syaitan dalam makan”.

6. Membawakan oleh Utsman Bin Affan r.a kepada Rasulullah saw dengan makanan sejenis puding maka memakan Rasulullah saw daripadanya dan bersabda ia “makanan apa itu ya Aba Abdullah” maka katanya “demi bapakku engkau dan ibuku adalah kami jadikan minyak dan madu didalam periuk dan kami taruh akan dia diatas api kemudian kami didihkan akan dia kemudian maka kami ambil akan tepung gandum yang sangat halus apabila digiling maka kami jatuhkan akan dia didalam minyak dan madu itu kemudian kami aduk-aduk hingga masak ia seperti yang engkau lihat ini” maka sabda Rasulullah saw “inilah makanan yang baik”.

7. Rasulullah saw adalah terkadang memakan roti syair yang tiada diayak dan adalah ia terkadang memakan timun dengan rutab dan terkadang memakan timun semangka dengan garam dan adalah yang terlebih ia sukai buah-buahan yang basah kepadanya yakni timun semangka dan anggur dan terkadang ia memakan semangka dengan roti dan terkadang ia memakan semangka dengan gula dan terkadang ia memakan semangka dengan rutab dan meminta tolong ia pada ketika itu dengan dua tangannya sekalian.

8. Adalah Rasulullah saw pada suatu hari sedang ia memakan rutab yang ada pada tangannya yang kanan dan adalah memeliharakan bijinya dengan tangannya yang kiri lalu datang kepadanya kambing mengisyaratkan Rasulullah saw kepadanya dengan biji rutab yang ditangan kirinya itu maka jadi kambing itu memakan akan biji rutab itu pada tangan Rasulullah saw yang kiri itu dan adalah Rasulullah saw memakan rutab itu dengan tangannya yang kanan, hingga selesai kambing itu memakan biji rutab yang pada tangan Rasulullah saw yang kiri dan kemudian pergi berpaling kambing itu daripadanya.

9. Rasulullah saw adalah terkadang memakan ia akan anggur khartan yakni sedang ia memegang tangkainya dengan tangannya sedang kelihatan air anggur itu diatas janggut Rasulullah saw turun seperti mutiara.

10. Rasulullah saw adalah yang terlebih banyak makanannya itu kurma dan air dan terkadang ia mencampurkan air susu kambing dengan kurma dan menamai ia akan dia Atthayyibiin yaitu makan yang baik keduanya itu.

11. Rasulullah saw adalah terlebih menyukai makanan yaitu daging dan bersabda ia “yaitu menambahi ia didalam pendengaran dan yaitu penghulu segala makanan dunia dan akhirat” dan jika aku mohon kepada Tuhanku bahwa memberi makan akan aku dengan daging pada tiap-tiap hari niscaya memberi ia akan yang demikian itu.

12. Rasulullah saw adalah terkadang memakan roti yang disobek-sobek kemudian dituangkan kepadanya dengan air daging yang direbus kemudian dibubuhkan daging itu diatasnya maka dibubuhi minyak dan dengan daging dan labu.

13. Rasulullah saw adalah menyukai memakan labu dan ia bersabda bahwasanya “labu itu daripada buah kayu saudaraku Nabi Yunus a.s” kata Sayyidatina Aisyah r.a bahwasanya Rasulullah saw bersabda kepadaku “wahai Aisyah apabila memasak engkau akan periuk gulai maka banyakkan olehmu didalamnya itu daripada labu karena bahwasanya labu itu menegahkan hati orang yang duka yaitu menyuka akan dia”.

14. Rasulullah saw adalah memakan daging burung yang diperburui untuknya dan adalah Rasulullah saw tiada ikut mengambil burung dan tiada memburu akan dia dan menyukai ia akan yang diperburui baginya dan dibawakan dengan dia kepadanya maka memakan dia akannya.

Inilah Perangai Dan Adab Makan Nabi Muhammad Rasulullah Saw




Sobat! Pernah gak kalian beli kartu paket data telkomsel di counter hp dengan harga yang lumayan murah dan kuota melimpah,tapi jaringannya kok malah lelet ?

Jika pernah! Maka masalah sobat sama nih kayak Yusril,karena kemaren Yusril beli kartu paket data telkomsel di counter hp dengan kuota yang lumayan gede dan harganya juga lumayan murah. Eh,ehh! Tapi pas dipakai dirumah ternyata banyak terjadi masalah,pertama-tama jaringan 4G-nya menghilang terus selang beberapa saat kemudian berubah jadi jaringan H+ lalu jaringan H+nya juga ikut-ikutan bermasalah,kok malah terputus-putus atau ikut-ikutan hilang juga yah.

Sempat berpikir! Wah ini pasti akal-akalan orang counter nih,paket datanya sih besar dan murah meriah tapi percuma aja ternyata gak bisa dipakai jaringannya bermasalah hilang atau terputu-putus.

Kemudian Yusril tunggu dah sampai beberapa hari,berharap jaringannya bisa normal kembali. Eeh, tapi ternyata setelah beberapa hari Yusril nungguin jaringannya juga tetap bermasalah dan tidak bisa dipakai buat ngenet. Hadeuh! Jadi bingung,kenapa ya kok bisa gini nih jaringannya ?.

Karena udah beberapa hari dan malas untuk balik dan tanya lagi ke orang counter yang jual,akhirnya Yusril searching dah di mbah google pakai wifi. Setelah nemu banyak cara dan Yusril praktekkin tapi gak juga berhasil,waduh malah jadi tambah bingung nih!

Eitss! Tapi tenang,Yusril sekarang punya caranya nih buat memperbaiki atau mengatasi masalah jaringan 4G/H+ hilang atau terputus-putus pada kartu telkomsel di smartphone sobat. Baiklah mari kita simak ya sob!

Cara Pertama :

Jika jaringan 4G-nya tidak ada,sobat cek dulu deh jaringan dan ponselnya sobat apakah udah support jaringan 4G, caranya sobat bisa dial ke :

*888*47#
1. Cek Kartu
2. Cek Ponsel

Kalau semua udah support,berarti ponsel sobat oke bingit nih. Jadi gak ada masalah apa-apa dengan ponsel.

Kalau begitu sekarang coba deh sobat pindah posisi ke tempat yang lain yang hampar,mungkin saja ditempat yang sobat sekarang sedang berpijak jaringannya kurang bagus.

Cara Kedua

Jika cara pertama sudah sobat pastikan tidak ada yang bermasalah,maka lanjut ke langkah yang kedua nih. Sobat bisa mengecek pada pegaturan jaringannya,caranya :

1. Klik pengaturan, cari pengaturan SIM dan jaringan seluler lalu klik pada SIM yang bermasalah,pilih jenis jaringan yang disukai pada 4G atau 4G/3G/2G otomatis.



2. Kemudia klik Nama Jalur/Poin Akses lalu Atur ulang jalur akses ke default.
           


3. Kemudian klik juga pada Operator Jaringan dan matikan pilih otomatis,lalu pilih jaringan yang tersedia pada 4G Telkomsel.
           

Tunggu beberapa saat agar terdaftar di jaringan yang dipilih,kalau muncul jaringan yang anda pilih tidak tersedia maka inilah masalahnya,terus sobat harus mengaktifkan pilih otomatis kembali. Kemudian aktifkan data dan sobat cek apakah sudah berhasil.

Cara Mengatasi Masalah Jaringan 4G 3G Hilang Atau Terputus-Putus



Perkataan Dan Tertawanya Nabi Muhammad Rasulullah Saw

1. Rasulullah saw adalah yang terlebih fasih/jelas perkataannya dan terlebih manis daripada perkataan segala manusia dan adalah ia bersabda “aku yang terlebih fasih daripada segala arab dan bahwasanya orang ahli syurga itu berkata-kata mereka itu didalam syurga dengan logat Rasulullah saw”.

2. Rasulullah saw adalah sedikit berkata-kata lagi cepat selesai perkataannya apabila bertutur ia maka tiada membanyakkan perkataan yang sia-sia.

3. Rasulullah saw adalah perkataanya seperti kharazat yang diatur yaitu teratur dan tersusun seperti mutiara yang dikarang, dan kata Aisyah r.a adalah “Rasulullah saw itu tiada memanjangkan perkataan seperti kamu memanjangkan perkataan ini, adalah perkataannya nazar yakni sedikit, dan adalah kamu itu menghamburkan perkataan beberapa hamburan”.

4. Berkata sang perawi hadist ini adalah perkataan Rasulullah saw itu terlebih simpan(tidak kemana-mana) daripada perkataan segala manusia dan terlebih pendek daripadanya  dan dengan demikian itu datang kepadanya Jibril a.s maka adalah serta simpan itu menghimpun ia akan segala yang dikehendaki dan Rasulullah saw berkata dengan jawaa ma’al-kalam yakni dengan perkataan kalimat yang simpan yang pendek yang berhimpun didalamnya yakni didalam maknanya beberapa perkataan yang manfaat yang memberi beberapa faedah dengan tiada berlebih-lebih yang tiada memberi faedah dan adalah perkataan Rasulullah saw itu berturut-turut yakni mengikuti setengahnya akan setengahnya dan lagi antara perkataannya itu perhentian yang dapat menghafidh/terhafal akan dia oleh orang yang mendengar akan dia dan bisa paham akan dia.

5. Rasulullah saw adalah jihar/jelas suaranya itu lagi terlebih baik lagu/irama suaranya itu daripada segala manusia.

6. Rasulullah saw itu melazimkan diam padahal tiada ia berkata-kata didalam yang tiada baginya hajat.

7. Rasulullah saw tiada berkata-kata akan sesuatu yang mungkar dan tiada berkata ia didalam ridha dan didalam marah melainkan dengan sebenarnya dan berpaling ia daripada perkataan yang tiada ada baik yakni enggan ia daripada perkataan yang keji dan berkata ia dengan kinayah daripada sesuatu perkataan yang sangat berhajat kepadanya mengata akan dia daripada perkataan yang keji yang dibenci oleh manusia.

Perkataan Dan Tertawanya Nabi Muhammad Rasulullah Saw



Ini adalah beberapa perhimpunan kebajikan-kebajikan Rasulullah saw, yang telah dihimpunkan oleh sebahagian ulama yang diambil daripada beberapa hadist Nabi Muhammad Rasulullah saw.

1. Rasulullah saw adalah terlebih penyabar daripada segala manusia, yaitu tidak cepat marah.

2. Rasulullah saw adalah terlebih berani daripada segala manusia.

3. Rasulullah saw adalah terlebih adil daripada segala manusia.

4. Rasulullah saw adalah terlebih memelihara akan agama daripada segala manusia.

5. Rasulullah saw adalah tiada menyentuh dengan tangan perempuan yang bukan miliknya.

6. Rasulullah saw adalah terlebih murah daripada segala manusia.

7. Rasulullah saw adalah terkadang menjahit sandalnya yang putus dan terkadang ia menampal bajunya yang bekas dan terkadang ia berkhidmat pada pekerjaan yang hina akan ahlinya dan terkadang ia memotong daging serta ahlinya.

8. Rasulullah saw adalah terlebih sangat pemalu hingga tiada tiap-tiap matanya pada muka seseorang.

9. Rasulullah saw adalah memperkenankan panggilannya hamba orang dan memperkenankan ia akan panggilan orang yang merdeka dan menerima ia akan hadiah dan jikalau satu teguk air susu kambing atau satu paha pelanduk(kancil) atau air gulai daging sekalipun dan membalas ia atasnya dan memakan ia akan hadiah itu dan tiada memakan ia akan sedekah(zakat) dan tiada ia enggan memperkenankan panggilan sahaya perempuan dan panggilan orang yang miskin dan marah ia kepada orang yang berbuat maksiat karena berbuat maksiat pada tuhannya dan tiada orang lain marah karenanya.

10. Rasulullah saw adalah menyelesaikan akan pekerjaan yang sebenarnya meski yang demikian itu akan berbalas mudharat baginya dan segala sahabatnya sekalipun.

11. Rasulullah saw adalah terkadang mengikat batu diatas perutnya karena lapar dan terkadang ia memakan akan barang yang datang makanan padanya dan tiada menolak ia akan barang yang daripadanya makanan dan tiada benci ia daripada makanan yang halal jika mendapat ia akan kurma tanpa roti maka dimakannya dan jika mendapat ia akan daging yang dibakar maka memakan memakan ia dan jika mendapat ia roti gandum atau roti sya’ir maka memakan ia dan jika mendapat ia halua atau madu maka memakan ia dan jika mendapat ia air susu kambing tanpa ada roti maka telah memadai ia dan jika mendapat ia buah timun atau rutab juga dimakannya.

12. Rasulullah saw adalah tiada makan dengan bersandar diri dan tiada makan diatas talam atau tempat yang tinggi, tetapi ia makan diatas safarah/ dan sapu tangannya itu dua telapak kakinya dan tiada kenyang ia daripada makanan roti gandum dan roti sya’ir tiga hari berturut-turut hingga ia kembali/wafat pada Allah swt adalah yang demikian itu karena ia mengurangkan makan dengan ikhtiarnya bukan karena fakir dan bukan karena kikir.

13. Rasulullah saw adalah memperkenankan panggilan jamuan orang yang menikah atau lainnya dan berkunjung kepada orang yang sakit dan menghadiri jenazah dan berjalan ia padahal ia seorang diri diantara perhimpunan seterunya tanpa ada yang mengawalnya.

14. Rasulullah saw adalah yang terlebih sangat merendahkan diri daripada manusia dan terlebih sangat segan akan dirinya dan tiada ia membesar-besarkan dirinya dan terlebih sangat fasih atau mudah dipahami perkataan padahal ia tiada melanjutkan perkataan dan yang terlebih baik ia daripada segala manusia menyenangkan hati padahal tiada menyusahkan akan dia itu oleh suatu daripada pekerjaan dunia.

15. Rasulullah saw adalah memakai pakaian mendapat ia akan dia, maka sesekali ia memakai akan kain bulu yang hitam dan sesekali ia memakai akan kain benang buatan negeri yaman dan sesekali ia memakai baju jubah bulu unta atau bulu kambing, maka apapun pakaian yang didapatnya, yang mubah(diharuskan) maka memakai ia akan dia.

16. Rasulullah saw adalah cincinnya itu perak dipakainya pada kelingking kanan dan terkadang juga dipakaikan pada kelingking yang kiri.

17. Rasulullah saw adalah terkadang berkendaraan serta dibelakangnya itu hambanya atau orang lain bersama dengan dia berkendaraan, dan terkadang berkendaraan ia dengan kendaraan barang yang didapatnya. Sesekali ia berkendaraan dengan kuda, sesekali  dengan unta, dan sesekali dengan bughal syahbak dan sesekali dengan keledai dan sesekali ia berjalan kaki tiada memakai kaus dan dengan tiada berselendang dan tiada bersurban dan tiada berpeci, terkadang ia pergi melihat orang yang sakit pada tempat yang sangat-sangat jauh dari madinah.

18. Rasulullah saw adalah menyukai akan bau-bauan yang harum dan benci ia pada bau yang busuk dan terkadang duduk ia bersama-sama orang fakir dan terkadang ia makan bersama-sama orang yang miskin dan memuliakan ia akan orang yang terlebih baik didalam perangainya itu.

19. Rasulullah saw adalah mendekati orang yang mempunyai kemuliaan dengan berbuat kebajikan bagi mereka itu dan memberi ia akan kerabatnya dengan tiada melebihkan ia akan mereka itu atas seorang yang terlebih afdhal daripada mereka itu dan tiada ia benci akan seorang dan menerima akan orang yang minta ‘odhor kepadanya.

20. Rasulullah saw adalah terkadang ia bergurau-gurau dan tiada berkata didalam gurau-guraunya itu melainkan dengan perkataan yang benar dan tertawa-tawa ia dengan tiada tergalak-galak dan terkadang melihat akan orang yang bermain yang mubah maka tiada ia menegur akannya dan terkadang ia berlomba-lomba akan ahlinya dan terkadang membentak pada hadapan nabi saw oleh seseorang, maka sabar ia atasnya.

21. Rasulullah saw adalah terdapat unta yang ada baginya air susu, dan kambing yang ada baginya air susu pula, padahal ia dan ahlinya itu tiap-tiap hari memakan daripada air susunya itu.

22. Rasulullah saw adalah mempunyai beberapa sahaya laki-laki dan perempuan padahal tiada meninggikan atas mereka itu makanan dan didalam pakaian yakni tiada melebihkan ia akan dirinya dalam makanan dan pakaian atas segala sahayanya itu.

23. Rasulullah saw adalah tiada berlalu waktunya melainkan dengan berbuat ibadah kepada Allah swt dan tiada lalu waktu melainkan ia didalam pekerjaan yang tak dapat tiada daripadanya daripada memperbaiki diri dan terkadang ia keluar kepada kebun sahabatnya dan tiada pernah ia menghinakan orang yang miskin sebab fakirnya atau sebab sangat tuanya dan tiada dihebatkan raja sebab kerjaannya itu padahal ia menyeru kepada orang yang miskin ini dan pada raja ini untuk berbuat ibadah kepada Allah swt dengan seruan yang sama juga.

24. Rasulullah saw adalah sungguh telah Allah swt himpunkan baginya kelakuan yang telebih afdhal dan perintah yang terlebih baik yang sempurna padahal ia ummi yaitu tiada membaca surat dan tiada menyurat/menulis sendirinya dan padahal ia lahir didalam perhimpunan orang jahilayah dan didalam dusun yang dipadang yaitu didalam negeri badui dan didalam perhimpunan orang yang mengembalai kambing padahal ia yatim yakni tiada baginya bapak dan tiada baginya ibu, sedang wafat ayah dan ibunya itu pada ketika ia masih kecil  dan mengajarkan oleh Allah swt baginya akan sekalian perangai yang kebajikan dan jalan kelakuan yang kepujian dan segala khabar yang terdahulu-dahulu dan segala khabar yang kemudian-kemudian dan segala khabar menunjukkan kelepasan dan kemenangan di dalam akhirat dan mudah-mudahan memberi taufik Allah swt akan kami agar berbuat taat kepadanya dan rasulnya dan mengikut dengan rasulnya pada perbuatannya dan perkataanya. 

Aamiin !

Kumpulan Kebaikan Perangai Dan Adab Nabi Muhammad Rasulullah Saw



Merendah diri dan selalu berdo’a

Berkata imam Al-Ghazali rahimahullahu ta’ala “sesungguhnya rasulullah saw banyak merendahkan dirinya dan banyak meminta do’a ia kepada Allah swt dan selalu memohon kepada Allah swt agar memberi ia kepadanya dengan kebaikan adab dan perangai”.

Maka, inilah do’a yang selalu dibaca oleh Rasulullah saw supaya diberikan adab dan perangai yang baik :

اللهم حسن خلقى و خلقى

“wahai Tuhan-ku, aku mohonkan kebaikan darimu akan kejadian diriku dan perangaiku yakni kebaikan pada dzat-ku dan sifatku yakni kebaikan bagi zahirku dengan mengerjakan ibadah yang zahir dan kebaikan atas batinku dengan megerjakan ibadah yang batin”.

Dan sungguh bahwa Allah swt telah memperkenankan atau mengabulkan akan do’a Rasulullah saw itu dengan menyempurnakannya.

Firman Allah swt dalam Q.S Al-Mukmin/60:

وقال ربكم ادعوني أستجب لكم

“berdo’alah kepada-ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu”.

Berkata Sa’ad bin Hisyam “aku masuk kedalam rumah Aisyah r.a  dan aku bertanya kepadanya tentang perangai Rasulullah saw", maka ia menjawab “adakah engkau membaca akan Al-Qur’an?” Jawabku “tentu” lalu katanya “bahwa perangai Rasulullah saw itu seperti apa yang disebutkan oleh Allah swt dalam Al-Qur’an”.

Berbudi pekerti yang baik

Firman Allah swt dalam Q.S Al-Qalam/4:

وإنك لعلى خلق عظيم

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.

Pemaaf

Firman Allah swt dalam Q.S Al-A’raaf/199:

خذ العفو وأمر بالعرف وأعرض عن الجاهلين

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf(kebajikan), serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh”.

Firman Allah swt dalam Q.S Al-Maa’idah/13:

فاعف عنهم واصفح إن الله يحب المحسنين

“maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.

Sabar

Firman Allah swt dalam Q.S Lukman/17:

واصبر على ما أصابك إن ذلك من عزم الأمور

“dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”.

Firman Allah swt dalam Q.S Asy-Syuura/43:

ولمن صبر وغفر إن ذلك لمن عزم الأمور

“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan”.

Berlaku adil

Firman Allah swt dalam Q.S An-Nahl/90:

إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan”.

Berkata imam Al-Ghazali rahimahullahu ta’ala “dan ketika dipecahkan oleh orang kafir akan gigi depan Rasulullah saw dan dilukai akan dahinya pada saat perang uhud, kemudian Rasulullah saw menyapukan darah daripada wajahnya sedang ia berkata “betapa dapat kemenangan kaum melumurkan mereka itu akan muka nabi mereka itu dengan darah padahal ia menyeru akan mereka itu kepada tuhan-nya”.

Karena yang demikian, maka turunlah ayat kepada Rasulullah saw;

Firman Allah swt dalam Q.S Ali-Imran/128:

ليس لك من الأمر شيء

“tiada bagimu ya Muhammad daripada suatu perbuatan”.

Maksud turunnya ayat ini karena Allah swt mengajarkan adab perangai yang baik, yakni hendaklah engkau bersabar wahai Muhammad sebab disakiti oleh orang kafir itu dan jangan engkau cepat marah dengan ikhtiarmu dan bahwa sesungguhnya perbuatan itu seluruhnya takdir Allah swt, maka tiada bagimu suatu perbuatan dan tiada bagimu itu kuasa melainkan dengan kuasa Allah swt. Maka ketahuilah akan sekaliannya itu yaitu perbuatan Allah swt, supaya jadi engkau sabar dan pahala sabar itu sangat banyak dan tiada dapat dihinggakan.

Firman Allah swt dalam Q.S Az-Zumar/10:

إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”.

Berkata imam Al-Ghazali rahimahullahu ta’ala “ketahuilah bahwasanya yang semisal dengan ayat ini ataupun ayat-ayat yang telah tersebut diiatas yaitu didalam Al-Qur’an sangat banyak. Dan yakni Rasulullah saw itu adalah yang pertama-tama diberikan pengajaran oleh Allah swt dengan adab perangai yang baik, dan menakuti akan dia. Maka, kemudian daripadanya terbitlah pengajar Nur Qur’an, dari pengajar adab untuk sekalian makhluk. Dan adalah pengajaran yang pertama-tama dari Al-Qur’an itu untuk Rasulullah saw, kemudian daripadanya barulah diajarkan adab kepada sekalian makhluk dan demikian juga dengan tiap-tiap suruh Allah swt dan larangannya itu pertama-tama kepada Rasulullah saw,barulah kepada umatnya kemudian kepada sekalian makhluk”.

Sabda Rasulullah saw :

بعثت لأتمم مكارم الأخلاق

“dibangkitkan akan aku karena menyempurnakan segala perangai yang mulia dan perangai yang baik”.

Berkata saydina Ali r.a “terlebih hebat bagi laki-laki muslim yang didatangi oleh saudaranya yang muslim untuk meminta ia akan hajatnya kepadanya, tetapi tiada merasa bahwa dirinya itu sebagai ahli berbuat kebajikan kepada orang yang berhajat, maka jikalau tiada ia mengharap akan pahala(surga) dan bukan pula takut karena siksa(neraka), maka sungguhnya  agar baginya itu menyegerakan kepada perangai kemurahan yaitu jikalau seseorang meminta suatu hajat, maka selayaknya menyegerakan ia memenuhi akan hajatnya itu tanpa mengharap akan pahala(surga) dan bukan pula takut karena siksa(neraka), karena yang demikian itu menunjukki perangai yang baik serta murah hati dan menunjukkan jalan kelepasan daripada kejahatan”.

Kemudian ada yang bertanya kepadanya “adakah engkau dengar akan ceritamu ini daripada Rasulullah saw?”

Jawabnya “tentu! Dan malah aku mendengar lebih daripadanya, yaitu ketika didatangkan kepada Rasulullah saw beberapa tawanan daripada negeri طيء maka berdiri satu jariyah yaitu seorang perempuan muda daripada tawanan itu.
Maka berkata ia kepada Rasulullah saw “ya Muhammad, adakah engkau lihat bahwa engkau lepaskan aku daripada tawanan itu agar jagan di’aibkan oleh orang arab tentangku karena aku anak pemimpin daripada kaumku dan ayahku adalah daripada orang yang murah lagi baik perangainya, dan adalah ia menjaga akan kebinasaan orang dan melepaskan tawanan dan memberi makan orang yang lapar dan memberi makan kepada tamu dan memberi salam kepada orang dan tiada ia menolak apabila seseorang meminta suatu hajat kepadanya sekali-kali. Maka, akulah anak orang yang baik perangainya yang murah hati yang bernama Khatam?”

Jawab Rasulullah saw “hai jariyah, bahwa sifat yang engkau sebut itu adalah sifat orang mukmin yang sebenar-benarnya, jikalau ada ayahmu itu muslim, niscaya kami beri rahmat atasnya”.

Maka Rasulullah saw bersabda lagi “lepaskan olehmu akan dia karena ayahnya itu dan karena kasih ia pada perangainya yang murah”.

Sabda Rasulullah saw “demi Tuhan yang menjadikan diriku dengan kuasanya, tiada masuk kedalam surga itu melainkan orang yang baik perangainya”.

Sabda Rasulullah saw “sesungguhnya Allah swt mengelilingi kepada islam itu dengan perangai yang murah yang baik serta dengan amal kebajikan”.

Kesempurnaan Adab Dan Perangai Nabi Muhammad Rasulullah Saw




Janggut merupakan salah satu ciri khas dari seorang pria. Memanjangkan janggut selain dari merupakan sunnah, tentunya juga dapat menambah rasa kewibawaan dan ketampanan bagi seorang pria. Kalau kita ingin mendapatkan pahala sunnah dengan cara memanjangkan janggut, tentunya kita harus mengetahui hal-hal yang sunnah dan jangan sampai deh melakukan hal-hal yang dilarang ini !

Menurut imam Al-Ghazali dalam Ihya-ulumuddin, ada sembilan hal yang makruh dilakukan pada janggut, yaitu :

1.  Menghitamkan janggut yang sudah putih karena menyerupai bagi orang yang muda.

Seperti sabda Rasulullah saw “sebaik-baik orang yang muda itu ialah orang yang menyerupai dengan orang yang tua, dan sejahat-jahat orang yang tua itu ialah ia yang menyerupai dengan orang yang muda”.

Maknanya menurut imam Al-Ghazali dari hadist tersebut ialah menyerupai orang yang muda kepada yang tua adalah serupa pada kelakuaan orang yang tua yang berakal, bukan serupa kepada yang tua untuk ikut memutihkan janggut. Janggut orang yang muda tetap seperti mudanya, tidak untuk diubah menjadi putih karena mengikuti orang yang tua.

Sabda Rasulullah saw “menghitamkan akan janggut yang putih itu yaitu inai ahli neraka”.

Dan dalam salah satu riwayat dikatakan “berinai janggut yang dihitamkan itu yaitu seperti inai orang kafir” dan kerena inilah menurut setengah ulama, “haram menghitamkan janggut yang putih itu melainkan karena perang sabilillah”.

2. Makruh memutihkan janggut yang hitam dengan belerang supaya kelihatan tua supaya takzim oleh orang kepadanya, maka yang seperti ini dilarang oleh syara’.

3. Makruh mencabut uban daripada janggut.

Seperti sabda Rasulullah saw “uban itu yaitu cahaya mukmin dan uban itu Nur Allah dan barang siapa benci daripada uban itu niscaya benci akan Nur/cahaya”.

4. Makruh mencabut seluruh janggut atau setengahnya.

Telah berkata sayyidina Umar Bin Khattab r.a “bahwa negeri madinah itu jadi saksi pada hari kiamat akan seorang yang mencabut akan janggutnya”.

5. Makruh mengurangi atau menghilangkan janggut melebihi daripada adat/kebiasaan yang pertengahan dan makruh pula melebihkannya daripada adat/kebiasaan yang pertengahan pula.

Seperti sabda Rasulullah saw “sebaik-baik pekerjaan itu pertengahannya”.

STOP, Ternyata Makruh Melakukan Ini Pada Janggut




Sunnah membersihkan diri memotong kuku-kuku ataupun bulu-bulu pada tiga hari tertentu, yaitu pada hari senin,kamis dan jum’at. Pada hari senin dan kamis sunahnya yaitu pada sore hari dan pada hari jum’at sunnahnya yaitu pada pagi hari.

Kuku dan bulu ataupun rambut merupakan suatu perkara yang harus kita jaga kerbersihannya dari pada tubuh kita. Karena apabila kita suka memelihara kuku, bulu atau rambut, namun kebersihannya kurang dijaga tentunya ini akan kelihatan jorok. Apalagi dengan kuku-kuku yang panjang, namun kotor, tentunya selain jorok ini juga merupakan tempat bersarangnya si iblis.

Dalam hadist Rasulullah saw mengatakan kepada Abi Hurairah :

يا أبا هريرة قلم أظفارك فان الشيطان يقعد على ماطال منها

“wahai Abi Hurairah! Potong olehmu akan kuku-kukumu maka karena syaitan itu duduk diatas yang panjang daripadanya”.

Bagi bulu ketiak dan kemaluan, ini juga harus sering-sering kita jaga kebersihannya.

Seperti sebuah hadist :

وقت لنا في قص الشارب و تقليم الأ ظفار ونتف الابط وحلق العانة أن لانترك أكثر من أر بعين ليلة

“Rasulullah saw memberikan waktu kepada kami untuk memotong kumis,kuku,mencabuti bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan agar tidak dibiarka lebih dari empat puluh hari”.

Sedangkan rambut, ini bisa saja menjadi sunnah dengan memotongnya ataupun tidak. Tapi, tentu ada alasannya untuk kita memanjangkannya. Bukan untuk fashion atau gaya-gayaan dimuka umum atau bukan pula ingin menjadi seperti wanita, tetapi melainkan karena sunnahnya.

Seperti sebuah riwayat dari Anas Bin Malik r.a :

كان شعر رسول الله صلى الله عليه وسلم ﺈلى نصف أذنيه

“Rambut Rasulullah saw mencapai pertengahan kedua telinganya”.

Nah, sekarang mari kita kembali ke point utamanya Bagaimana cara sunnah membersihkan kuku,bulu dan rambut pada diri kita ?

Menurut imam Al-Ghazali didalam kitabnya Ihya-ulumuddin, ada delapan macam yang harus kita jaga kebersihannya dari pada tubuh kita, yaitu :

1. Rambut

Tiada mengapa apabila ingin memotong rambut bagi kita yang tidak ingin memanjangkannya dan tiada mengapa pula apabila kita ingin memanjangkannya karena ingin menyisirnya dan meminyakinya. Tapi tiada sunnah untuk mencukur rambut itu melainkan pada saat haji,umrah dan pada kanak-kanak yang baru lahir pada hari yang ketujuh atau lainnya.

Dan makruh apabila kita hanya menyukur setengah daripada rambut dan setengahnya lagi tiada kita potong. Misal seperti kebanyakan model-model rambut masa kini yang banyak terlihat, disisi samping kiri dan kanannya sudah dicukur dengan tipis, namun dari sisi atasnya masih banyak bertumpuk. Bahkan kadang ada juga yang terlihat seperti layanknya biji mangga yang habis dihisap.

2. Kumis dan janggut

Dan sunnah mengendam kumis dan memanjangkan janggut, namun dengan diratakan atau dirapikan dengan gunting.

Dan kata setengah ulama, makruh apabila kita menyukur janggut dan tiada mengapa apabila kita ingin memanjangkan pada kedua ujung kumis seperti yang diperbuat oleh sayyidina Umar r.a.

3. Bulu ketiak

Sunnah mencabut bulu-bulu pada ketiak setiap empat puluh hari sekali, ataupun juga bisa dengan di cukur apabila kita tidak sering membersihkannya dengan cara mencabut, tentu akan terasa sakit, maka boleh dilakukan dengan mencukurnya atau dengan memakai kapur agar bulu-bulunya rontok dan sebagainya, dan jangan pula kita melewati daripada empat puluh hari untuk membersihkannya.

4. Bulu kemaluan

Sunnah membersihkan bulu kemaluan dengan cara mencukur atau dengan kapur dan sebagainya bagi laki-laki. Sedangkan bagi perempuan sunnah untuk mencabutnya. Dan jangan pula melewati daripada empat puluh hari.

5. Kuku tangan dan kaki

Sunnah memotong kuku-kuku itu, karena sabda Rasulullah saw kepada Abi Hurairah “wahai Abi Hurairah! Potong olehmu akan kuku-kukumu maka karena syaitan itu duduk diatas yang panjang daripadanya”.

Dan kata imam Al-Ghazali dalam Ihya-ulumuddin “dan jikalau ada dibawah kuku-kuku itu kotoran/daki namun tiada menghalangi akan sah air sembahyang karena bahwa yang demikian itu tiada mencegahkan akan sampai air kepadanya, maka yang demikian dimudahkan didalamnya oleh syara’ karena hajat. Karena Rasulullah saw menyuruh memotong akan kuku-kuku, namun menegur ia ketika melihat ada kotoran dibawah kuku-kukunya orang arab, namun tiada menyuruh ia untuk mengulang akan mengambil air sembahyang mereka itu”.   

Cara memotong kuku tangan, maka dimulai daripada jari telunjuk tangan kanan, kemudia jari tengah, jari manis, jari kelingking dan dilanjutkan dengan jari kelingking tangan kiri, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, ibu jari dan berakhir pada ibu jari yang kanan.

Cara memotong kuku kaki, maka dimulai daripada jari kelingking kaki kanan, dan berlanjut sampai akhirnya pada jari kelingking yang kiri dengan tertib.

6. Pusat

Maka dipotong akannya tali pusat pada ketika melahirkan.

7. Khitan

Dan seyogyanya bahwa ditakhirkan khitanan itu daripada hari yang ketujuh setelah melahirkan hingga masih tertinggal gigi kanak-kanak daripadanya. 

Kerena seperti kata imam Al-Ghazali “mentakhirkan khitan hingga tinggal gigi kanan-kanak itu terlebih kasih kepada aku dan terlebih jauh daripada bahaya”.

Dan sabda Rasullullah saw “bahwasanya khitan itu sunnah bagi laki-laki dan kemulian bagi perempuan”.

Sedangkan hukum khitan itu, wajib atas orang yang telah berakal baligh baik laki-laki maupun perempuan pada mazhab kita imam Syafi’i r.a.  

8. Janggut

Kata nakh’i/ “ujub aku bagi seorang laki-laki yang berakal yang panjang janggutnya betapa tiada mengambil ia daripada janggutnya itu maka menjadikan akandia antara dua dagunya maka karena yang pertengahan dalam dalam tiap-tiap suatu itu terlebih baik”.

Maknanya ia heran kenapa ada seorang laki-laki yang waras namun sangat panjang janggutnya, kenapa tidak ia memotong akan janggutnya itu hingga tinggalah setengahnya yaitu antara dagu, kerena yang pertengahan itu lebih baik.

Ternyata Begini Cara Sunnah Memotong Kuku, Bulu Atau Rambut

Subscribe Our Newsletter