Perkataan Dan Tertawanya
Nabi Muhammad Rasulullah Saw
1. Rasulullah
saw adalah yang terlebih fasih/jelas perkataannya dan terlebih manis daripada
perkataan segala manusia dan adalah ia bersabda “aku yang terlebih fasih
daripada segala arab dan bahwasanya orang ahli syurga itu berkata-kata mereka
itu didalam syurga dengan logat Rasulullah saw”.
2. Rasulullah
saw adalah sedikit berkata-kata lagi cepat selesai perkataannya apabila
bertutur ia maka tiada membanyakkan perkataan yang sia-sia.
3. Rasulullah
saw adalah perkataanya seperti kharazat yang diatur yaitu teratur dan tersusun
seperti mutiara yang dikarang, dan kata Aisyah r.a adalah “Rasulullah saw itu
tiada memanjangkan perkataan seperti kamu memanjangkan perkataan ini, adalah
perkataannya nazar yakni sedikit, dan adalah kamu itu menghamburkan perkataan
beberapa hamburan”.
4. Berkata
sang perawi hadist ini adalah perkataan Rasulullah saw itu terlebih
simpan(tidak kemana-mana) daripada perkataan segala manusia dan terlebih pendek
daripadanya dan dengan demikian itu
datang kepadanya Jibril a.s maka adalah serta simpan itu menghimpun ia akan
segala yang dikehendaki dan Rasulullah saw berkata dengan jawaa ma’al-kalam
yakni dengan perkataan kalimat yang simpan yang pendek yang berhimpun
didalamnya yakni didalam maknanya beberapa perkataan yang manfaat yang memberi
beberapa faedah dengan tiada berlebih-lebih yang tiada memberi faedah dan
adalah perkataan Rasulullah saw itu berturut-turut yakni mengikuti setengahnya
akan setengahnya dan lagi antara perkataannya itu perhentian yang dapat
menghafidh/terhafal akan dia oleh orang yang mendengar akan dia dan bisa paham
akan dia.
5. Rasulullah
saw adalah jihar/jelas suaranya itu lagi terlebih baik lagu/irama suaranya itu
daripada segala manusia.
6. Rasulullah
saw itu melazimkan diam padahal tiada ia berkata-kata didalam yang tiada
baginya hajat.
7. Rasulullah
saw tiada berkata-kata akan sesuatu yang mungkar dan tiada berkata ia didalam
ridha dan didalam marah melainkan dengan sebenarnya dan berpaling ia daripada
perkataan yang tiada ada baik yakni enggan ia daripada perkataan yang keji dan
berkata ia dengan kinayah daripada sesuatu perkataan yang sangat berhajat
kepadanya mengata akan dia daripada perkataan yang keji yang dibenci oleh
manusia.
8. Rasulullah
saw apabila diam ia daripada berkata-kata maka berkata segala orang yang duduk
dengannya dan adalah dihadapan Rasulullah saw tiada seseorang yang
berbantah-bantah didalam perkataan dan didalam hadist.
9. Rasulullah
saw mengajar dan mencela akan seseorang dengan sungguh-sungguh yang sebenarnya dan
sungguh-sungguh memberi nasihat dan adalah ia berkata “jangan kamu palu akan
Qur’an itu setengahnya dengan setengahnya” yakni jangan kamu sangka akan qur’an
itu berlawanan setengahnya dengan setengahnya karena bahwa qur’an itu
diturunkan atas beberapa jalan daripada maknanya itu dan beberapa bagi.
10. Rasulullah
saw adalah terlebih banyak tertawa-tawa daripada segala manusia dan terlebih
banyak ia tersenyum dihadapan sahabatnya dan adalah ia takjub daripada barang
yang menceritakan akan dia oleh sahabatnya dan adalah Rasulullah saw
menyesuaikan dirinya dengan mereka itu maka terkadang tertawa-tawa ia hingga
kelihatan nyata gigi depannya.
11. Tertawa-tawa
sahabat Rasulullah saw dihadapannya, tersenyum jua karena mengikuti Rasulullah
saw dan mentakdhimkan baginya.
12. Sungguh
datang kepada Rasulullah saw seorang ‘arabi yakni orang dusun, pada satu hari,
padahal Rasulullah saw ketika itu berubah raut wajahnya, ditakutkan oleh
sahabatnya yakni dilihat oleh sahabatnya akan wajah Rasulullah saw berubah
seperti orang marah, maka berkehendak orang ‘arabi itu bertanya kepada
Rasulullah saw maka berkata sahabat “jangan engkau perbuat hai orang ‘arabi
karena kami takut akan wajahnya yakni karena kami melihat akan wajah Rasulullah
saw berubah” maka kata orang ‘arabi itu “tinggalkan oleh kamu akan aku
maka demi Tuhan yang mengangkatkan dia jadi Nabi dengan sebenarnya tiada aku
tinggalkan dia hingga ia tertawa” kemudian ia berkata “ya Rasulullah saw
telah sampai kepada kami hadist bahwa dajal memberi manusia dengan makanan dan
sungguhnya telah binasa kelaparan mereka itu (telah kenyang) dan adakah engkau
lihat bagiku demi ayahku dan ibuku bahwa aku enggan daripada makanan itu karena
melihat akan diriku dan menyucikan diriku daripadanya hingga aku binasa(tiada)
sebab merasa kelaparan atau aku lazim masuk didalam memakan akan makanannya itu
hingga apabila aku puasa dan kenyang dengan puasa maka aku percaya dengan Allah
swt dan kafir aku dengan dia yakni dajjal itu” maka kata perawi
tertawa-tawa Rasulullah saw hingga kelihatan nyata gigi depannya kemudian maka
bersabda Rasulullah saw bagi orang ‘arabi itu “jangan engkau masuk memakan
akan makanan dajjal itu tetapi memperkaya akan dikau oleh Allah swt dengan
makanan yang memperkayakan ia dengan dia akan orang yang mukmin”.
13. Berkata
perawi tentang hadist ini adalah Rasulullah saw itu yang terlebih banyak dari
pada manusia tertawa-tawa dan yang terlebih baik diri yakni terlebih banyak
kesukaan daripada segala manusia, tiada diturunkan atasnya qur’an yang
menyebutkan siksa atau menyebutkan hari kiamat yakni kesusahan hari kiamat atau
membaca ia akan khutbah pengajaran dan menakuti akan manusia maka ketika itu
terlebih sangat kedukaan.
14. Rasulullah
saw adalah apabila suka dan ridha ia maka yaitu terlebih baik kesukaan daripada
manusia dan terlebih baik keridhaan daripada manusia dan jika mengajar atau
menjagakan manusia maka yaitu dengan sungguh-sungguh pengajaran dan jika ia
marah dan tiada ia marah melainkan karena Allah swt maka tiada berdiri bagi
marahnya oleh sesuatu dan demikian lagi adalah didalam sekalian pekerjaan itu
semata-mata karena Allah swt.
15. Rasulullah
saw adalah apabila turun/datang dengan dia suatu pekerjaan maka menyerahkan ia
akan pekerjaan itu kepada Allah swt dan lepas ia daripadanya dan upayanya dan
memohonkan ia akan petunjuk daripada Allah swt dam membaca ia akan do’a :
اللهم
أرنى الحق حقا فأتبعه وأرنى المنكر منكرا وارزقنى اجتنابه وأعذنى من أن يشتبه على
فأتبع هواى بغير هدى منك وا جعل هواى تبعا لطا عتك وخذ رضا نفسك من مفسى فى عافية
واهدنى لما أختلف فيه من الحق باذ نك ﺈنك تهدى من تشاء ﺈلى صراط مستقيم
“wahai Tuhan ku, perlihatkan olehmu kepadaku yang haq akan haq
yaitu perlihatkan yang benar akan sebenarnya maka mengikuti aku akannya dan
perlihatkan olehmu kepadaku yang mungkar itu akan mungkarnya yaitu perlihatkan
olehmu akan pekerjaan yang jahat akan jahatnya dan berilah rizki-mu kepadaku
untuk menjauhi akannya dan peliharalah aku daripada samar akan ketentuan
benarnya dan salahnya itu, supaya jangan aku mengikuti hawa nafsuku dengan
tiada petunjuk daripada-mu dan jadikanlah
hawa nafsuku itu mengikuti pada taat-mu dan ambil oleh-mu akan ridha dirimu
daripada ridha diriku didalam afiyat dan tunjukkanlah kepadaku pada barang yang
bersalahan didalamnya daripada yang sebenarnya dengan izin-mu bahwasanya engkau
memberi hidayah pada barang yang engkau kehendaki kepada jalan yang benar”.
No comments