Merendah diri dan selalu
berdo’a
Berkata imam Al-Ghazali
rahimahullahu ta’ala “sesungguhnya rasulullah saw banyak merendahkan dirinya
dan banyak meminta do’a ia kepada Allah swt dan selalu memohon kepada Allah swt
agar memberi ia kepadanya dengan kebaikan adab dan perangai”.
Maka, inilah do’a yang
selalu dibaca oleh Rasulullah saw supaya diberikan adab dan perangai yang baik
:
اللهم
حسن خلقى و خلقى
“wahai Tuhan-ku, aku mohonkan kebaikan darimu akan kejadian
diriku dan perangaiku yakni kebaikan pada dzat-ku dan sifatku yakni kebaikan
bagi zahirku dengan mengerjakan ibadah yang zahir dan kebaikan atas batinku
dengan megerjakan ibadah yang batin”.
Dan sungguh bahwa Allah
swt telah memperkenankan atau mengabulkan akan do’a Rasulullah saw itu dengan
menyempurnakannya.
Firman Allah swt dalam Q.S
Al-Mukmin/60:
وقال
ربكم ادعوني أستجب لكم
“berdo’alah
kepada-ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu”.
Berkata Sa’ad bin Hisyam
“aku masuk kedalam rumah Aisyah r.a dan
aku bertanya kepadanya tentang perangai Rasulullah saw", maka ia menjawab
“adakah engkau membaca akan Al-Qur’an?” Jawabku “tentu” lalu katanya “bahwa
perangai Rasulullah saw itu seperti apa yang disebutkan oleh Allah swt dalam
Al-Qur’an”.
Berbudi pekerti yang baik
Firman Allah swt dalam Q.S
Al-Qalam/4:
وإنك
لعلى خلق عظيم
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti
yang agung”.
Pemaaf
Firman Allah swt dalam Q.S
Al-A’raaf/199:
خذ
العفو وأمر بالعرف وأعرض عن الجاهلين
“Jadilah
engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf(kebajikan), serta
berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh”.
Firman Allah swt dalam Q.S
Al-Maa’idah/13:
فاعف
عنهم واصفح إن الله يحب المحسنين
“maka
maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berbuat baik”.
Sabar
Firman Allah swt dalam Q.S
Lukman/17:
واصبر
على ما أصابك إن ذلك من عزم الأمور
“dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”.
Firman Allah swt dalam Q.S
Asy-Syuura/43:
ولمن
صبر وغفر إن ذلك لمن عزم الأمور
“Tetapi
orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diutamakan”.
Berlaku adil
Firman Allah swt dalam Q.S
An-Nahl/90:
إن
الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي
“Sesungguhnya
Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan”.
Berkata imam Al-Ghazali
rahimahullahu ta’ala “dan ketika dipecahkan oleh orang kafir akan gigi depan
Rasulullah saw dan dilukai akan dahinya pada saat perang uhud, kemudian
Rasulullah saw menyapukan darah daripada wajahnya sedang ia berkata “betapa
dapat kemenangan kaum melumurkan mereka itu akan muka nabi mereka itu dengan
darah padahal ia menyeru akan mereka itu kepada tuhan-nya”.
Karena yang demikian, maka
turunlah ayat kepada Rasulullah saw;
Firman Allah swt dalam Q.S
Ali-Imran/128:
ليس
لك من الأمر شيء
“tiada
bagimu ya Muhammad daripada suatu perbuatan”.
Maksud turunnya ayat ini
karena Allah swt mengajarkan adab perangai yang baik, yakni hendaklah engkau
bersabar wahai Muhammad sebab disakiti oleh orang kafir itu dan jangan engkau
cepat marah dengan ikhtiarmu dan bahwa sesungguhnya perbuatan itu seluruhnya
takdir Allah swt, maka tiada bagimu suatu perbuatan dan tiada bagimu itu kuasa
melainkan dengan kuasa Allah swt. Maka ketahuilah akan sekaliannya itu yaitu
perbuatan Allah swt, supaya jadi engkau sabar dan pahala sabar itu sangat
banyak dan tiada dapat dihinggakan.
Firman Allah swt dalam Q.S
Az-Zumar/10:
إنما
يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب
“Sesungguhnya
hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”.
Berkata imam Al-Ghazali
rahimahullahu ta’ala “ketahuilah bahwasanya yang semisal dengan ayat ini
ataupun ayat-ayat yang telah tersebut diiatas yaitu didalam Al-Qur’an sangat
banyak. Dan yakni Rasulullah saw itu adalah yang pertama-tama diberikan
pengajaran oleh Allah swt dengan adab perangai yang baik, dan menakuti akan
dia. Maka, kemudian daripadanya terbitlah pengajar Nur Qur’an, dari pengajar
adab untuk sekalian makhluk. Dan adalah pengajaran yang pertama-tama dari
Al-Qur’an itu untuk Rasulullah saw, kemudian daripadanya barulah diajarkan adab
kepada sekalian makhluk dan demikian juga dengan tiap-tiap suruh Allah swt dan
larangannya itu pertama-tama kepada Rasulullah saw,barulah kepada umatnya
kemudian kepada sekalian makhluk”.
Sabda Rasulullah saw :
بعثت
لأتمم مكارم الأخلاق
“dibangkitkan akan aku karena menyempurnakan segala perangai
yang mulia dan perangai yang baik”.
Berkata saydina Ali r.a
“terlebih hebat bagi laki-laki muslim yang didatangi oleh saudaranya yang
muslim untuk meminta ia akan hajatnya kepadanya, tetapi tiada merasa bahwa
dirinya itu sebagai ahli berbuat kebajikan kepada orang yang berhajat, maka
jikalau tiada ia mengharap akan pahala(surga) dan bukan pula takut karena
siksa(neraka), maka sungguhnya agar
baginya itu menyegerakan kepada perangai kemurahan yaitu jikalau seseorang
meminta suatu hajat, maka selayaknya menyegerakan ia memenuhi akan hajatnya itu
tanpa mengharap akan pahala(surga) dan bukan pula takut karena siksa(neraka),
karena yang demikian itu menunjukki perangai yang baik serta murah hati dan
menunjukkan jalan kelepasan daripada kejahatan”.
Kemudian ada yang bertanya
kepadanya “adakah engkau dengar akan ceritamu ini daripada Rasulullah saw?”
Jawabnya “tentu! Dan malah
aku mendengar lebih daripadanya, yaitu ketika didatangkan kepada Rasulullah saw
beberapa tawanan daripada negeri طيء maka berdiri satu jariyah yaitu seorang
perempuan muda daripada tawanan itu.
Maka berkata ia kepada
Rasulullah saw “ya Muhammad, adakah engkau lihat bahwa engkau lepaskan aku
daripada tawanan itu agar jagan di’aibkan oleh orang arab tentangku karena aku
anak pemimpin daripada kaumku dan ayahku adalah daripada orang yang murah lagi
baik perangainya, dan adalah ia menjaga akan kebinasaan orang dan melepaskan
tawanan dan memberi makan orang yang lapar dan memberi makan kepada tamu dan memberi
salam kepada orang dan tiada ia menolak apabila seseorang meminta suatu hajat
kepadanya sekali-kali. Maka, akulah anak orang yang baik perangainya yang murah
hati yang bernama Khatam?”
Jawab Rasulullah saw “hai
jariyah, bahwa sifat yang engkau sebut itu adalah sifat orang mukmin yang
sebenar-benarnya, jikalau ada ayahmu itu muslim, niscaya kami beri rahmat
atasnya”.
Maka Rasulullah saw
bersabda lagi “lepaskan olehmu akan dia karena ayahnya itu dan karena kasih ia
pada perangainya yang murah”.
Sabda Rasulullah saw “demi
Tuhan yang menjadikan diriku dengan kuasanya, tiada masuk kedalam surga itu
melainkan orang yang baik perangainya”.
Sabda Rasulullah saw
“sesungguhnya Allah swt mengelilingi kepada islam itu dengan perangai yang
murah yang baik serta dengan amal kebajikan”.
Dan setengah daripada
perangai yang baik itu adalah seperti yang telah disebutkan oleh imam
Al-Ghazali rahimahullahu ta’ala, yaitu :
1. Baik
kelakuan bergaul dengan sahabat.
2. Murah
perangai.
3. Merendahkan
diri.
4. Memberi
kepada seseorang kebajikan.
5. Memberi
akan orang makanan.
6. Memperbanyak
memberi salam.
7. Menjenguk
orang sakit yang muslim baik ia saleh maupun fasik.
8. Mengantar
jenazah orang muslim.
9. Memperbaiki
perangai kepada orang sekampung muslim ataupun kafir.
10. Mentakdzimkan
muslim yang tua.
11. Memperkenankan
orang yang mengundang kepada makan makanan dan meminta akan orang agar memakan
makanan.
12. Memaafkan
daripada dosa orang kepadanya.
13. Mendamaikan
orang yang berkelahi.
14. Murah.
15. Mulia
lagi murah.
16. Mudah
memberi.
17. Memulai
dengan memberi salam.
18. Menahan
daripada marah.
19. Memaafkan
kesalahan orang, dan mahasuci Rasulullah saw itu daripada segala perangai
kejahatan.
Dan bahwasanya Rasulullah
saw menjauhi daripada segala yang diharamkan, dan daripada segala pekerjaan
yang sia-sia, dan daripada segala pekerjaan yang batin(pamer), dan mahasuci ia
daripada berdusta, dan mahasuci ia daripada bakhil(kikir) dan mahasuci ia
daripada segala sifat yang kecelaan pada zahir dan batin.
Berkata Mu’adz r.a “telah
berpesan Rasulullah saw bersabda “hai Mu’adz, aku berpesan kepadamu supaya
takut kepada Allah swt dan berbenar segala cerita dan segala perkataan dan
menepati janji dan menyampaikan amanah dan meninggalkan khianat dan memelihara
jiran yakni memelihara akan orang sekampung dan rahmat akan anak yatim yaitu
kasih sayang kepadanya dan berbuat kebajikan akan dia dan lemah lembut
perkataan dengan segala manusia dan memberi salam pada tiap-tiap berjumpa
dengan orang islam dan membanyakkan amal dan memendekkan cita-cita dan
angan-angan dan melazimkan iman dan melazimkan zikir dan memahami makna
Al-Qur’an dan kasih akan akhirat dan takut akan hisab di hari kiamat dan
khafadhal-jannah yakni merendahkan diri dan takuti olehmu apabila engkau
menyumpahkan orang halim(penyabar) dan jangan engkau marah kepadanya atau
engkau dustakan orang yang benar itu atau engkau taat pada orang yang salah
maka jangan engkau ikuti orang yang berbuat maksiat itu atau engkau berbuat
maksiat pada imam yang adil yakni jangan engkau salahi akan raja yang adil itu
atau engkau membinasakan bumi, maka jangan engkau berbuat kebinasaan atas bumi
itu”.
Dan lagi sabda-nya “aku
berpesan kepadamu supaya takut akan Allah swt, yakni pada tiap-tiap
batu,kayu,dan tanah yang keras. Dan ganti pada tiap-tiap dosa itu dengan
taubat, baik itu dosa besar dengan taubatnya itu sir dan yang zahir dengan
taubat yang zahir”.
Maka demikianlah
pengajaran adab oleh Rasulullah saw kepada segala hamba Allah swt dan menyuruh
ia untuk membanyakkan segala perangai yang baik-baik dan kepada adab yang
baik-baik juga.
No comments