Kesempurnaan Adab Dan Perangai Nabi Muhammad Rasulullah Saw - Yusril Samalanga -->


Merendah diri dan selalu berdo’a

Berkata imam Al-Ghazali rahimahullahu ta’ala “sesungguhnya rasulullah saw banyak merendahkan dirinya dan banyak meminta do’a ia kepada Allah swt dan selalu memohon kepada Allah swt agar memberi ia kepadanya dengan kebaikan adab dan perangai”.

Maka, inilah do’a yang selalu dibaca oleh Rasulullah saw supaya diberikan adab dan perangai yang baik :

اللهم حسن خلقى و خلقى

“wahai Tuhan-ku, aku mohonkan kebaikan darimu akan kejadian diriku dan perangaiku yakni kebaikan pada dzat-ku dan sifatku yakni kebaikan bagi zahirku dengan mengerjakan ibadah yang zahir dan kebaikan atas batinku dengan megerjakan ibadah yang batin”.

Dan sungguh bahwa Allah swt telah memperkenankan atau mengabulkan akan do’a Rasulullah saw itu dengan menyempurnakannya.

Firman Allah swt dalam Q.S Al-Mukmin/60:

وقال ربكم ادعوني أستجب لكم

“berdo’alah kepada-ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu”.

Berkata Sa’ad bin Hisyam “aku masuk kedalam rumah Aisyah r.a  dan aku bertanya kepadanya tentang perangai Rasulullah saw", maka ia menjawab “adakah engkau membaca akan Al-Qur’an?” Jawabku “tentu” lalu katanya “bahwa perangai Rasulullah saw itu seperti apa yang disebutkan oleh Allah swt dalam Al-Qur’an”.

Berbudi pekerti yang baik

Firman Allah swt dalam Q.S Al-Qalam/4:

وإنك لعلى خلق عظيم

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.

Pemaaf

Firman Allah swt dalam Q.S Al-A’raaf/199:

خذ العفو وأمر بالعرف وأعرض عن الجاهلين

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf(kebajikan), serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh”.

Firman Allah swt dalam Q.S Al-Maa’idah/13:

فاعف عنهم واصفح إن الله يحب المحسنين

“maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.

Sabar

Firman Allah swt dalam Q.S Lukman/17:

واصبر على ما أصابك إن ذلك من عزم الأمور

“dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”.

Firman Allah swt dalam Q.S Asy-Syuura/43:

ولمن صبر وغفر إن ذلك لمن عزم الأمور

“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan”.

Berlaku adil

Firman Allah swt dalam Q.S An-Nahl/90:

إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan”.

Berkata imam Al-Ghazali rahimahullahu ta’ala “dan ketika dipecahkan oleh orang kafir akan gigi depan Rasulullah saw dan dilukai akan dahinya pada saat perang uhud, kemudian Rasulullah saw menyapukan darah daripada wajahnya sedang ia berkata “betapa dapat kemenangan kaum melumurkan mereka itu akan muka nabi mereka itu dengan darah padahal ia menyeru akan mereka itu kepada tuhan-nya”.

Karena yang demikian, maka turunlah ayat kepada Rasulullah saw;

Firman Allah swt dalam Q.S Ali-Imran/128:

ليس لك من الأمر شيء

“tiada bagimu ya Muhammad daripada suatu perbuatan”.

Maksud turunnya ayat ini karena Allah swt mengajarkan adab perangai yang baik, yakni hendaklah engkau bersabar wahai Muhammad sebab disakiti oleh orang kafir itu dan jangan engkau cepat marah dengan ikhtiarmu dan bahwa sesungguhnya perbuatan itu seluruhnya takdir Allah swt, maka tiada bagimu suatu perbuatan dan tiada bagimu itu kuasa melainkan dengan kuasa Allah swt. Maka ketahuilah akan sekaliannya itu yaitu perbuatan Allah swt, supaya jadi engkau sabar dan pahala sabar itu sangat banyak dan tiada dapat dihinggakan.

Firman Allah swt dalam Q.S Az-Zumar/10:

إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”.

Berkata imam Al-Ghazali rahimahullahu ta’ala “ketahuilah bahwasanya yang semisal dengan ayat ini ataupun ayat-ayat yang telah tersebut diiatas yaitu didalam Al-Qur’an sangat banyak. Dan yakni Rasulullah saw itu adalah yang pertama-tama diberikan pengajaran oleh Allah swt dengan adab perangai yang baik, dan menakuti akan dia. Maka, kemudian daripadanya terbitlah pengajar Nur Qur’an, dari pengajar adab untuk sekalian makhluk. Dan adalah pengajaran yang pertama-tama dari Al-Qur’an itu untuk Rasulullah saw, kemudian daripadanya barulah diajarkan adab kepada sekalian makhluk dan demikian juga dengan tiap-tiap suruh Allah swt dan larangannya itu pertama-tama kepada Rasulullah saw,barulah kepada umatnya kemudian kepada sekalian makhluk”.

Sabda Rasulullah saw :

بعثت لأتمم مكارم الأخلاق

“dibangkitkan akan aku karena menyempurnakan segala perangai yang mulia dan perangai yang baik”.

Berkata saydina Ali r.a “terlebih hebat bagi laki-laki muslim yang didatangi oleh saudaranya yang muslim untuk meminta ia akan hajatnya kepadanya, tetapi tiada merasa bahwa dirinya itu sebagai ahli berbuat kebajikan kepada orang yang berhajat, maka jikalau tiada ia mengharap akan pahala(surga) dan bukan pula takut karena siksa(neraka), maka sungguhnya  agar baginya itu menyegerakan kepada perangai kemurahan yaitu jikalau seseorang meminta suatu hajat, maka selayaknya menyegerakan ia memenuhi akan hajatnya itu tanpa mengharap akan pahala(surga) dan bukan pula takut karena siksa(neraka), karena yang demikian itu menunjukki perangai yang baik serta murah hati dan menunjukkan jalan kelepasan daripada kejahatan”.

Kemudian ada yang bertanya kepadanya “adakah engkau dengar akan ceritamu ini daripada Rasulullah saw?”

Jawabnya “tentu! Dan malah aku mendengar lebih daripadanya, yaitu ketika didatangkan kepada Rasulullah saw beberapa tawanan daripada negeri طيء maka berdiri satu jariyah yaitu seorang perempuan muda daripada tawanan itu.
Maka berkata ia kepada Rasulullah saw “ya Muhammad, adakah engkau lihat bahwa engkau lepaskan aku daripada tawanan itu agar jagan di’aibkan oleh orang arab tentangku karena aku anak pemimpin daripada kaumku dan ayahku adalah daripada orang yang murah lagi baik perangainya, dan adalah ia menjaga akan kebinasaan orang dan melepaskan tawanan dan memberi makan orang yang lapar dan memberi makan kepada tamu dan memberi salam kepada orang dan tiada ia menolak apabila seseorang meminta suatu hajat kepadanya sekali-kali. Maka, akulah anak orang yang baik perangainya yang murah hati yang bernama Khatam?”

Jawab Rasulullah saw “hai jariyah, bahwa sifat yang engkau sebut itu adalah sifat orang mukmin yang sebenar-benarnya, jikalau ada ayahmu itu muslim, niscaya kami beri rahmat atasnya”.

Maka Rasulullah saw bersabda lagi “lepaskan olehmu akan dia karena ayahnya itu dan karena kasih ia pada perangainya yang murah”.

Sabda Rasulullah saw “demi Tuhan yang menjadikan diriku dengan kuasanya, tiada masuk kedalam surga itu melainkan orang yang baik perangainya”.

Sabda Rasulullah saw “sesungguhnya Allah swt mengelilingi kepada islam itu dengan perangai yang murah yang baik serta dengan amal kebajikan”.

Dan setengah daripada perangai yang baik itu adalah seperti yang telah disebutkan oleh imam Al-Ghazali rahimahullahu ta’ala, yaitu :

1. Baik kelakuan bergaul dengan sahabat.
2. Murah perangai.
3. Merendahkan diri.
4.  Memberi kepada seseorang kebajikan.
5. Memberi akan orang makanan.
6. Memperbanyak memberi salam.
7. Menjenguk orang sakit yang muslim baik ia saleh maupun fasik.
8. Mengantar jenazah orang muslim.
9. Memperbaiki perangai kepada orang sekampung muslim ataupun kafir.
10.  Mentakdzimkan muslim yang tua.
11. Memperkenankan orang yang mengundang kepada makan makanan dan meminta akan orang agar memakan makanan.
12.  Memaafkan daripada dosa orang kepadanya.
13.  Mendamaikan orang yang berkelahi.
14.  Murah.
15.  Mulia lagi murah.
16.  Mudah memberi.
17.  Memulai dengan memberi salam.
18.  Menahan daripada marah.
19. Memaafkan kesalahan orang, dan mahasuci Rasulullah saw itu daripada segala perangai kejahatan.

Dan bahwasanya Rasulullah saw menjauhi daripada segala yang diharamkan, dan daripada segala pekerjaan yang sia-sia, dan daripada segala pekerjaan yang batin(pamer), dan mahasuci ia daripada berdusta, dan mahasuci ia daripada bakhil(kikir) dan mahasuci ia daripada segala sifat yang kecelaan pada zahir dan batin.

Berkata Mu’adz r.a “telah berpesan Rasulullah saw bersabda “hai Mu’adz, aku berpesan kepadamu supaya takut kepada Allah swt dan berbenar segala cerita dan segala perkataan dan menepati janji dan menyampaikan amanah dan meninggalkan khianat dan memelihara jiran yakni memelihara akan orang sekampung dan rahmat akan anak yatim yaitu kasih sayang kepadanya dan berbuat kebajikan akan dia dan lemah lembut perkataan dengan segala manusia dan memberi salam pada tiap-tiap berjumpa dengan orang islam dan membanyakkan amal dan memendekkan cita-cita dan angan-angan dan melazimkan iman dan melazimkan zikir dan memahami makna Al-Qur’an dan kasih akan akhirat dan takut akan hisab di hari kiamat dan khafadhal-jannah yakni merendahkan diri dan takuti olehmu apabila engkau menyumpahkan orang halim(penyabar) dan jangan engkau marah kepadanya atau engkau dustakan orang yang benar itu atau engkau taat pada orang yang salah maka jangan engkau ikuti orang yang berbuat maksiat itu atau engkau berbuat maksiat pada imam yang adil yakni jangan engkau salahi akan raja yang adil itu atau engkau membinasakan bumi, maka jangan engkau berbuat kebinasaan atas bumi itu”.

Dan lagi sabda-nya “aku berpesan kepadamu supaya takut akan Allah swt, yakni pada tiap-tiap batu,kayu,dan tanah yang keras. Dan ganti pada tiap-tiap dosa itu dengan taubat, baik itu dosa besar dengan taubatnya itu sir dan yang zahir dengan taubat yang zahir”.

Maka demikianlah pengajaran adab oleh Rasulullah saw kepada segala hamba Allah swt dan menyuruh ia untuk membanyakkan segala perangai yang baik-baik dan kepada adab yang baik-baik juga.

Kesempurnaan Adab Dan Perangai Nabi Muhammad Rasulullah Saw



Merendah diri dan selalu berdo’a

Berkata imam Al-Ghazali rahimahullahu ta’ala “sesungguhnya rasulullah saw banyak merendahkan dirinya dan banyak meminta do’a ia kepada Allah swt dan selalu memohon kepada Allah swt agar memberi ia kepadanya dengan kebaikan adab dan perangai”.

Maka, inilah do’a yang selalu dibaca oleh Rasulullah saw supaya diberikan adab dan perangai yang baik :

اللهم حسن خلقى و خلقى

“wahai Tuhan-ku, aku mohonkan kebaikan darimu akan kejadian diriku dan perangaiku yakni kebaikan pada dzat-ku dan sifatku yakni kebaikan bagi zahirku dengan mengerjakan ibadah yang zahir dan kebaikan atas batinku dengan megerjakan ibadah yang batin”.

Dan sungguh bahwa Allah swt telah memperkenankan atau mengabulkan akan do’a Rasulullah saw itu dengan menyempurnakannya.

Firman Allah swt dalam Q.S Al-Mukmin/60:

وقال ربكم ادعوني أستجب لكم

“berdo’alah kepada-ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu”.

Berkata Sa’ad bin Hisyam “aku masuk kedalam rumah Aisyah r.a  dan aku bertanya kepadanya tentang perangai Rasulullah saw", maka ia menjawab “adakah engkau membaca akan Al-Qur’an?” Jawabku “tentu” lalu katanya “bahwa perangai Rasulullah saw itu seperti apa yang disebutkan oleh Allah swt dalam Al-Qur’an”.

Berbudi pekerti yang baik

Firman Allah swt dalam Q.S Al-Qalam/4:

وإنك لعلى خلق عظيم

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.

Pemaaf

Firman Allah swt dalam Q.S Al-A’raaf/199:

خذ العفو وأمر بالعرف وأعرض عن الجاهلين

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf(kebajikan), serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh”.

Firman Allah swt dalam Q.S Al-Maa’idah/13:

فاعف عنهم واصفح إن الله يحب المحسنين

“maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.

Sabar

Firman Allah swt dalam Q.S Lukman/17:

واصبر على ما أصابك إن ذلك من عزم الأمور

“dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”.

Firman Allah swt dalam Q.S Asy-Syuura/43:

ولمن صبر وغفر إن ذلك لمن عزم الأمور

“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan”.

Berlaku adil

Firman Allah swt dalam Q.S An-Nahl/90:

إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan”.

Berkata imam Al-Ghazali rahimahullahu ta’ala “dan ketika dipecahkan oleh orang kafir akan gigi depan Rasulullah saw dan dilukai akan dahinya pada saat perang uhud, kemudian Rasulullah saw menyapukan darah daripada wajahnya sedang ia berkata “betapa dapat kemenangan kaum melumurkan mereka itu akan muka nabi mereka itu dengan darah padahal ia menyeru akan mereka itu kepada tuhan-nya”.

Karena yang demikian, maka turunlah ayat kepada Rasulullah saw;

Firman Allah swt dalam Q.S Ali-Imran/128:

ليس لك من الأمر شيء

“tiada bagimu ya Muhammad daripada suatu perbuatan”.

Maksud turunnya ayat ini karena Allah swt mengajarkan adab perangai yang baik, yakni hendaklah engkau bersabar wahai Muhammad sebab disakiti oleh orang kafir itu dan jangan engkau cepat marah dengan ikhtiarmu dan bahwa sesungguhnya perbuatan itu seluruhnya takdir Allah swt, maka tiada bagimu suatu perbuatan dan tiada bagimu itu kuasa melainkan dengan kuasa Allah swt. Maka ketahuilah akan sekaliannya itu yaitu perbuatan Allah swt, supaya jadi engkau sabar dan pahala sabar itu sangat banyak dan tiada dapat dihinggakan.

Firman Allah swt dalam Q.S Az-Zumar/10:

إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”.

Berkata imam Al-Ghazali rahimahullahu ta’ala “ketahuilah bahwasanya yang semisal dengan ayat ini ataupun ayat-ayat yang telah tersebut diiatas yaitu didalam Al-Qur’an sangat banyak. Dan yakni Rasulullah saw itu adalah yang pertama-tama diberikan pengajaran oleh Allah swt dengan adab perangai yang baik, dan menakuti akan dia. Maka, kemudian daripadanya terbitlah pengajar Nur Qur’an, dari pengajar adab untuk sekalian makhluk. Dan adalah pengajaran yang pertama-tama dari Al-Qur’an itu untuk Rasulullah saw, kemudian daripadanya barulah diajarkan adab kepada sekalian makhluk dan demikian juga dengan tiap-tiap suruh Allah swt dan larangannya itu pertama-tama kepada Rasulullah saw,barulah kepada umatnya kemudian kepada sekalian makhluk”.

Sabda Rasulullah saw :

بعثت لأتمم مكارم الأخلاق

“dibangkitkan akan aku karena menyempurnakan segala perangai yang mulia dan perangai yang baik”.

Berkata saydina Ali r.a “terlebih hebat bagi laki-laki muslim yang didatangi oleh saudaranya yang muslim untuk meminta ia akan hajatnya kepadanya, tetapi tiada merasa bahwa dirinya itu sebagai ahli berbuat kebajikan kepada orang yang berhajat, maka jikalau tiada ia mengharap akan pahala(surga) dan bukan pula takut karena siksa(neraka), maka sungguhnya  agar baginya itu menyegerakan kepada perangai kemurahan yaitu jikalau seseorang meminta suatu hajat, maka selayaknya menyegerakan ia memenuhi akan hajatnya itu tanpa mengharap akan pahala(surga) dan bukan pula takut karena siksa(neraka), karena yang demikian itu menunjukki perangai yang baik serta murah hati dan menunjukkan jalan kelepasan daripada kejahatan”.

Kemudian ada yang bertanya kepadanya “adakah engkau dengar akan ceritamu ini daripada Rasulullah saw?”

Jawabnya “tentu! Dan malah aku mendengar lebih daripadanya, yaitu ketika didatangkan kepada Rasulullah saw beberapa tawanan daripada negeri طيء maka berdiri satu jariyah yaitu seorang perempuan muda daripada tawanan itu.
Maka berkata ia kepada Rasulullah saw “ya Muhammad, adakah engkau lihat bahwa engkau lepaskan aku daripada tawanan itu agar jagan di’aibkan oleh orang arab tentangku karena aku anak pemimpin daripada kaumku dan ayahku adalah daripada orang yang murah lagi baik perangainya, dan adalah ia menjaga akan kebinasaan orang dan melepaskan tawanan dan memberi makan orang yang lapar dan memberi makan kepada tamu dan memberi salam kepada orang dan tiada ia menolak apabila seseorang meminta suatu hajat kepadanya sekali-kali. Maka, akulah anak orang yang baik perangainya yang murah hati yang bernama Khatam?”

Jawab Rasulullah saw “hai jariyah, bahwa sifat yang engkau sebut itu adalah sifat orang mukmin yang sebenar-benarnya, jikalau ada ayahmu itu muslim, niscaya kami beri rahmat atasnya”.

Maka Rasulullah saw bersabda lagi “lepaskan olehmu akan dia karena ayahnya itu dan karena kasih ia pada perangainya yang murah”.

Sabda Rasulullah saw “demi Tuhan yang menjadikan diriku dengan kuasanya, tiada masuk kedalam surga itu melainkan orang yang baik perangainya”.

Sabda Rasulullah saw “sesungguhnya Allah swt mengelilingi kepada islam itu dengan perangai yang murah yang baik serta dengan amal kebajikan”.

Dan setengah daripada perangai yang baik itu adalah seperti yang telah disebutkan oleh imam Al-Ghazali rahimahullahu ta’ala, yaitu :

1. Baik kelakuan bergaul dengan sahabat.
2. Murah perangai.
3. Merendahkan diri.
4.  Memberi kepada seseorang kebajikan.
5. Memberi akan orang makanan.
6. Memperbanyak memberi salam.
7. Menjenguk orang sakit yang muslim baik ia saleh maupun fasik.
8. Mengantar jenazah orang muslim.
9. Memperbaiki perangai kepada orang sekampung muslim ataupun kafir.
10.  Mentakdzimkan muslim yang tua.
11. Memperkenankan orang yang mengundang kepada makan makanan dan meminta akan orang agar memakan makanan.
12.  Memaafkan daripada dosa orang kepadanya.
13.  Mendamaikan orang yang berkelahi.
14.  Murah.
15.  Mulia lagi murah.
16.  Mudah memberi.
17.  Memulai dengan memberi salam.
18.  Menahan daripada marah.
19. Memaafkan kesalahan orang, dan mahasuci Rasulullah saw itu daripada segala perangai kejahatan.

Dan bahwasanya Rasulullah saw menjauhi daripada segala yang diharamkan, dan daripada segala pekerjaan yang sia-sia, dan daripada segala pekerjaan yang batin(pamer), dan mahasuci ia daripada berdusta, dan mahasuci ia daripada bakhil(kikir) dan mahasuci ia daripada segala sifat yang kecelaan pada zahir dan batin.

Berkata Mu’adz r.a “telah berpesan Rasulullah saw bersabda “hai Mu’adz, aku berpesan kepadamu supaya takut kepada Allah swt dan berbenar segala cerita dan segala perkataan dan menepati janji dan menyampaikan amanah dan meninggalkan khianat dan memelihara jiran yakni memelihara akan orang sekampung dan rahmat akan anak yatim yaitu kasih sayang kepadanya dan berbuat kebajikan akan dia dan lemah lembut perkataan dengan segala manusia dan memberi salam pada tiap-tiap berjumpa dengan orang islam dan membanyakkan amal dan memendekkan cita-cita dan angan-angan dan melazimkan iman dan melazimkan zikir dan memahami makna Al-Qur’an dan kasih akan akhirat dan takut akan hisab di hari kiamat dan khafadhal-jannah yakni merendahkan diri dan takuti olehmu apabila engkau menyumpahkan orang halim(penyabar) dan jangan engkau marah kepadanya atau engkau dustakan orang yang benar itu atau engkau taat pada orang yang salah maka jangan engkau ikuti orang yang berbuat maksiat itu atau engkau berbuat maksiat pada imam yang adil yakni jangan engkau salahi akan raja yang adil itu atau engkau membinasakan bumi, maka jangan engkau berbuat kebinasaan atas bumi itu”.

Dan lagi sabda-nya “aku berpesan kepadamu supaya takut akan Allah swt, yakni pada tiap-tiap batu,kayu,dan tanah yang keras. Dan ganti pada tiap-tiap dosa itu dengan taubat, baik itu dosa besar dengan taubatnya itu sir dan yang zahir dengan taubat yang zahir”.

Maka demikianlah pengajaran adab oleh Rasulullah saw kepada segala hamba Allah swt dan menyuruh ia untuk membanyakkan segala perangai yang baik-baik dan kepada adab yang baik-baik juga.

No comments

Subscribe Our Newsletter