Tata Cara Mandi Hadas Besar - Yusril Samalanga -->
MANDI HADAS BESAR
Mandi menurut hukum syariat ialah membasuh seluruh tubuh mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan niat. Mandi merupakan kewajiban yang luas waktunya, tidak merupakan kewajiban yang harus dilakukan sekaligus, tetapi sampai akan mengerjakan sesuatu yang harus suci dari hadas besar, maka segerakan mandi hadas besar sebelum masuk waktunya seperti shalat, thawaf, membaca atau membawa qur’an/mushaf, iktiqaf dsb.
Syarat Suci Dari Hadas
Syarat untuk suci daripada hadas besar/kecil ada 3 perkara, yaitu :
1.      Islam.
2.      Mumayyiz → bisa makan dan minum serta bersuci sendiri.
3.      Air yang menyucikan.


Maka tiada sah mengangkatkan hadas dan menghilangkan najis itu melainkan dengan air yang mutlak yaitu air yang turun dari langit atau keluar dari dalam bumi. Dan apabila berubah air mutlak ini baik rasa-nya, atau bau-nya, atau warna-nya dengan ubah yang sangat, sebab kecampuran sesuatu benda niscaya tiadalah sah untuk dipakai bersuci lagi.


Tetapi tiada mengapa apabila berubah air mutlak ini dikarenakan lumpur atau lama terpendam dan berubah tempat mengalirnya air yang kemudian bercampur dengan tanah cempaka dan tiada memberi muzarat pula.


Dan tiada sah bersuci dengan air yang telah terpakai pada fardhu mengambil air sembahyang dan mandi junub apabila airnya tiada sampai atau melebihi pada batasaan air yang dua kulah.


Sebab-Sebab Yang Mewajibkan Mandi Hadas
Sebab-sebab yang mewajibkan mandi hadas ada 6 perkara, yaitu :
1.      Meninggal kecuali orang yang Syahid.
2.      Pertemuan dua jenis kemaluan ( bersetubuh )
3.      Junub/keluar mani, karena bersetubuh atau bermimpi atau lainnya.
4.      Haid ( datang bulan ).
5.      Nifas ( mengeluarkan darah sesudah bersalin ).
6.      Wiladah ( selesai melahirkan ).
Fardhu Mandi Hadas
Fardhu mandi hadas ada 3 perkara, yaitu :
1.      Niat
نَوَيْتُ رَفْعَ الْحَدَثِ الْاَ كْبَرِ عَنْ جَمِيْعِ الْبَدَنِ
“ Sengaja aku mengangkatkan hadas yang besar daripada sekalian badanku”
2.      Menghilangkan najis atau sesuatu yang menghalangi sampai air pada tubuh.
3.      Membasuh seluruh badan, kulit dan rambut hingga bawah kuku sekalipun. Dan tiada wajib menyampaikan air kedalam mulut dan mata.

Sunah Mandi Hadas
Serta Sunah pada mandi hadas yaitu :
1.      Membaca basmalah dan
2.      mengambil air sembahyang dahulu sebelum mandi dan
3.      menggosok-gosok seluruh perlipatan dan mmenyilat-nyilat rambut dan
4.      meniga-nigai menyucurkan air dan
5.      menghadap kiblat dan
6.      mendahulukan bagian tubuh yang kanan atas yang kiri dan
7.      menghilangkan segala yang dikelihatan daripada tubuh.
Larangan Bagi Orang Yang Sedang Junub/Hadast Besar
Orang yang sedang berjunub atau sedang berhadast besar maka diharamkan atasnya mengerjakan 5 hal, yaitu :
1.      mengerjakan shalat.
2.      Membaca Al-qur’an.
3.      Menyentuh dan membawa atau mengangkat Mushaf ( lembaran Al-qur’an ).
4.      Melakukan thawaf baitullah.
5.      I’tiqaf ( berdiam dalam masjid ).
Larangan Bagi Orang Yang Sedang Haid/Nifas
Orang yang sedang haid/nifas maka diharamkan atasnya mengerjakan 8 hal, yaitu :
1.      Mengejakan shalat.
2.      Berpuasa.
3.      Membaca Al-qur’an.
4.      Menyentuh dan membawa atau mengangkat Mushaf ( lembaran Al-qur’an ).
5.      Masuk kedalam masjid.
6.      Mengerjakan thawaf.
7.      Bersetubuh.
8.      Menikmati bagian tubuh antara pusat dan lutut.
Mandi-Mandi Sunat
Mandi-mandi yang disunahkan itu ada beberapa macam, diantaranya :
1.      Mandi untuk taubat.
2.      Mandi untuk shalat jumat.
3.      Mandi hari raya idul fitri dan idul adha.
4.      Mandi hendak shalat istisqa’ atau shalat memohon hujan.
5.      Mandi hendak shalat gerhana bulan.
6.      Mandi hendak shalat gerhana matahari.
7.      Mandi sehabis memandikan mayit.
8.      Mandi bagi muallaf yang belum berhadas besar, jika sebaliknya maka wajib.
9.      Mandi karena telah sembuh dari gila.
10.  Mandi karena telah tersadar dari pingsan.
11.  Mandi hendak ihram haji atau umrah.
12.  Mandi hendak masuk makah.
13.  Mandi hendak wuquf dipadang arafah.
14.  Mandi hendak bermalam di muzdalifah.
15.  Mandi hendak melontar jumrah.
16.  Mandi untuk thawaf.
17.  Mandii untuk sa’i yaitu lari-lari kecil diantara bukit safa dan marwah.
18.  Mandi untuk masuk ke kota madinah.
Demikian pengajaran tengtang perkara mandi hadas besar dan syarat-syarat suci dari hadas besar maupun kecil dan sebab-sebab yang mewajibkan mandi hadas dan fardhu mandi hadas besar dan sunah mandi hadas besar serta larangan bagi yang sedang berhadas besar juga larangan bagi yang sedang haid/nifas ditambah dengan mandi-mandi yang disunahkan. Semoga dapat menjadi pembelajaran yang berharga  dan bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu’alaikum wr.wb !

Tata Cara Mandi Hadas Besar

MANDI HADAS BESAR
Mandi menurut hukum syariat ialah membasuh seluruh tubuh mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan niat. Mandi merupakan kewajiban yang luas waktunya, tidak merupakan kewajiban yang harus dilakukan sekaligus, tetapi sampai akan mengerjakan sesuatu yang harus suci dari hadas besar, maka segerakan mandi hadas besar sebelum masuk waktunya seperti shalat, thawaf, membaca atau membawa qur’an/mushaf, iktiqaf dsb.
Syarat Suci Dari Hadas
Syarat untuk suci daripada hadas besar/kecil ada 3 perkara, yaitu :
1.      Islam.
2.      Mumayyiz → bisa makan dan minum serta bersuci sendiri.
3.      Air yang menyucikan.


Maka tiada sah mengangkatkan hadas dan menghilangkan najis itu melainkan dengan air yang mutlak yaitu air yang turun dari langit atau keluar dari dalam bumi. Dan apabila berubah air mutlak ini baik rasa-nya, atau bau-nya, atau warna-nya dengan ubah yang sangat, sebab kecampuran sesuatu benda niscaya tiadalah sah untuk dipakai bersuci lagi.


Tetapi tiada mengapa apabila berubah air mutlak ini dikarenakan lumpur atau lama terpendam dan berubah tempat mengalirnya air yang kemudian bercampur dengan tanah cempaka dan tiada memberi muzarat pula.


Dan tiada sah bersuci dengan air yang telah terpakai pada fardhu mengambil air sembahyang dan mandi junub apabila airnya tiada sampai atau melebihi pada batasaan air yang dua kulah.


Sebab-Sebab Yang Mewajibkan Mandi Hadas
Sebab-sebab yang mewajibkan mandi hadas ada 6 perkara, yaitu :
1.      Meninggal kecuali orang yang Syahid.
2.      Pertemuan dua jenis kemaluan ( bersetubuh )
3.      Junub/keluar mani, karena bersetubuh atau bermimpi atau lainnya.
4.      Haid ( datang bulan ).
5.      Nifas ( mengeluarkan darah sesudah bersalin ).
6.      Wiladah ( selesai melahirkan ).
Fardhu Mandi Hadas
Fardhu mandi hadas ada 3 perkara, yaitu :
1.      Niat
نَوَيْتُ رَفْعَ الْحَدَثِ الْاَ كْبَرِ عَنْ جَمِيْعِ الْبَدَنِ
“ Sengaja aku mengangkatkan hadas yang besar daripada sekalian badanku”
2.      Menghilangkan najis atau sesuatu yang menghalangi sampai air pada tubuh.
3.      Membasuh seluruh badan, kulit dan rambut hingga bawah kuku sekalipun. Dan tiada wajib menyampaikan air kedalam mulut dan mata.

Sunah Mandi Hadas
Serta Sunah pada mandi hadas yaitu :
1.      Membaca basmalah dan
2.      mengambil air sembahyang dahulu sebelum mandi dan
3.      menggosok-gosok seluruh perlipatan dan mmenyilat-nyilat rambut dan
4.      meniga-nigai menyucurkan air dan
5.      menghadap kiblat dan
6.      mendahulukan bagian tubuh yang kanan atas yang kiri dan
7.      menghilangkan segala yang dikelihatan daripada tubuh.
Larangan Bagi Orang Yang Sedang Junub/Hadast Besar
Orang yang sedang berjunub atau sedang berhadast besar maka diharamkan atasnya mengerjakan 5 hal, yaitu :
1.      mengerjakan shalat.
2.      Membaca Al-qur’an.
3.      Menyentuh dan membawa atau mengangkat Mushaf ( lembaran Al-qur’an ).
4.      Melakukan thawaf baitullah.
5.      I’tiqaf ( berdiam dalam masjid ).
Larangan Bagi Orang Yang Sedang Haid/Nifas
Orang yang sedang haid/nifas maka diharamkan atasnya mengerjakan 8 hal, yaitu :
1.      Mengejakan shalat.
2.      Berpuasa.
3.      Membaca Al-qur’an.
4.      Menyentuh dan membawa atau mengangkat Mushaf ( lembaran Al-qur’an ).
5.      Masuk kedalam masjid.
6.      Mengerjakan thawaf.
7.      Bersetubuh.
8.      Menikmati bagian tubuh antara pusat dan lutut.
Mandi-Mandi Sunat
Mandi-mandi yang disunahkan itu ada beberapa macam, diantaranya :
1.      Mandi untuk taubat.
2.      Mandi untuk shalat jumat.
3.      Mandi hari raya idul fitri dan idul adha.
4.      Mandi hendak shalat istisqa’ atau shalat memohon hujan.
5.      Mandi hendak shalat gerhana bulan.
6.      Mandi hendak shalat gerhana matahari.
7.      Mandi sehabis memandikan mayit.
8.      Mandi bagi muallaf yang belum berhadas besar, jika sebaliknya maka wajib.
9.      Mandi karena telah sembuh dari gila.
10.  Mandi karena telah tersadar dari pingsan.
11.  Mandi hendak ihram haji atau umrah.
12.  Mandi hendak masuk makah.
13.  Mandi hendak wuquf dipadang arafah.
14.  Mandi hendak bermalam di muzdalifah.
15.  Mandi hendak melontar jumrah.
16.  Mandi untuk thawaf.
17.  Mandii untuk sa’i yaitu lari-lari kecil diantara bukit safa dan marwah.
18.  Mandi untuk masuk ke kota madinah.
Demikian pengajaran tengtang perkara mandi hadas besar dan syarat-syarat suci dari hadas besar maupun kecil dan sebab-sebab yang mewajibkan mandi hadas dan fardhu mandi hadas besar dan sunah mandi hadas besar serta larangan bagi yang sedang berhadas besar juga larangan bagi yang sedang haid/nifas ditambah dengan mandi-mandi yang disunahkan. Semoga dapat menjadi pembelajaran yang berharga  dan bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu’alaikum wr.wb !

No comments

Subscribe Our Newsletter