Cara Shalat Jenazah dan Shalat Ghaib - Yusril Samalanga -->
SHALAT JENAZAH

Maka wajib atau fardhu kifayah atas orang yang masih hidup kepada mayat/jenazah itu empat hal, yaitu :

1.      Memandikannya.
2.      Mengkafaninya.
3.      Menyembahyangkannya.
4.      Menguburkannya.

Dan ada pula mayat/jenazah yang tidak boleh dimandikan, yaitu :

1.      Mayat/jenazah orang yang mati syahid di medan perang melawan kaum musyrikin.
2.      Kandungan yang gugur dan belum bersuara sama sekali.

Tata Cara Shalat Jenazah

Shalat jenazah dikerjakan hanya dengan berdiri saja. Yaitu tanpa adanya rukuk dan sujud dsb. Shalat jenazah dikerjakan dengan berdiri dan dengan empat kali takbir, dengan cara sebagai berikut :



Lafadh Niat, Takbir Dan Niat

Pertama berdiri tegak sebagaimana shalat biasanya, lalu melafadhkan niat, yaitu :

Apabila mayat laki-laki :

أُصَلِّى عَلىٰ هٰذَالْمَيِّتِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ لِلَّهِ تَعَالىٰ   الله أكبر
USHALLII ‘ALAA HAADZAL-MAYYITI ARBA’A TAKBIIRAATIN FARDLA KIFAAYATIN MA’MUUMAN LILLAAHI TA’AALAA. ALLAAHU AKBAR.
Artinya :
        “Sengaja aku menyembahyangkan mayat laki-laki ini dengan empat takbir, fadhu kifayah, ma’mum, karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.

Apabila mayat laki-laki ghaib :

أُصَلِّى عَلىٰ مَيِّتِ (فلان) الغَائِبِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ اِمَامًا لله تَعَالَ
USHALLII ‘ALAA MAYYITI ...(SIPULAN)... AL-GHAAIBI ARBA’A TAKBIIRAATIN FARDLA KIFAYAATIN IMAAMAN LILLAAHI TA’AALA. ALLAAHU AKBAR.
Artinya :
        “Sengaja aku menyembahyangkan mayat ...(sipulan lk)... yang tiada di tempat, empat takbir, fardhu kifayah, imam, karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.

Apabila mayat perempuan :

أُصَلِّى عَلىٰ هٰذِهِ الْمَيْتَتِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ لِلَّهِ تَعَالىٰ   الله أكبر
USHALLII ‘ALAA HAADZIHIL-MAYYITATI ARBA’A TAKBIIRAATIN FARDLA KIFAAYATIN MA’MUUMAN LILLAAHI TA’AALAA. ALLAAHU AKBAR.
Artinya :
        “Sengaja aku menyembahyangkan mayat perempuan ini dengan empat takbir, fadhu kifayah, ma’mum, karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.

Apabila mayat perempuan ghaib :

أُصَلِّى عَلىٰ مَيْتَتِ (فلان) الغَائِبَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ اِمَامًا لله تَعَالَ
USHALLII ‘ALAA MAYYITATI ...(SIPULAN)... AL-GHAAIBI ARBA’A TAKBIIRAATIN FARDLA KIFAYAATIN IMAAMAN LILLAAHI TA’AALA. ALLAAHU AKBAR.
Artinya :
        “Sengaja aku menyembahyangkan mayat ...(sipulan pr)... yang tiada di tempat, empat takbir, fardhu kifayah, imam, karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.

Selanjutnya, maka takbiratul-ihram sambil menggucapkan ALLAHU-AKBAR dan niat didalamnya seperti yang telah diatas dan mengangkat tangan seperti biasanya.

Membaca Surah Al-Fatihah

Kemudian meletakkan tangan kanan di atas yang kiri, dan dilanjutkan dengan membaca surah Al-fatihah dengan sempurna :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ﴿۱﴾
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ﴿۲﴾ اَلرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ﴿۳﴾ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ﴿٤﴾ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ ﴿٥﴾ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ﴿٦﴾ صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ ﴿٧﴾
BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM.
“ALHAMDU LILLAHI RABBIL ‘AALAMIIN. ARRAHMAANIRAHIIM. MAALIKI YAUMIDDIIN. IYYAAKA NA`BUDU WAIYYAAKA NASTA -`IIN. IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIM. SHIRAATHAL LADZIINA AN-‘AMTA ‘ALAIHIM. GHAIRIL MAGHDHUUBI `ALAIHIM WALADH DHAAALLIIN”
AAMIIIN
Artinya :
“Dengan nama Allah pengasih dan penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Yang pengasih dan penyayang. Yang menguasai hari kemudian. Pada-Mu lah aku mengabdi dan kepada-Mu lah aku meminta pertolongan. Tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Bagaikan jalannya orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat. Bukan jalan mereka yang pernah Engkau murkai, atau jalannya orang-orang yang sesat”.

Membaca Salawat

Kemudian takbir ALLAHU-AKBAR sambil mengangkat tangan dan meletakkannya kembali pada perut, lalu membaca :

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . كَمَاصَلَّيْتَ عَلىٰ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . كَمَا بَارَكْتَ عَلىٰ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ . فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ.
“ ALLAAHUMMA SHALLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD. WA ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. KAMA SHALLAITA ‘ALAA SAYYIDINAAIBRAAHIIM. WA’ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM. WABAARIK-‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD. WA-‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. KAMAA BAARAKTA ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM. WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM. FIL’AALA MIINA INNAKA HAMIIDUM MAJIID”.
Artinya :
“Ya Allah Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad. Ya Allah limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad. Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Diseluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia”

Membaca Doa Yang Pertama

Kemudian takbir ALLAHU-AKBAR sambil mengangkat tangan dan meletakkannya kembali pada perut, lalu membaca :

اَللَّهُمَّ إغْفِرْلَهُ{لَهَا} وَارْحَمْهُ{هَا} وَعَافِهِ{هَا} وَاعْفُ عَنْهُ{هَا} وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ{هَا} وَوَسِعْ مَدْ خَلَهُ{هَا} وَإغْسِلْهُ{هَا} بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ{هَا} مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ{هَا} دَارًاخَيْرًامِنْ دَارِهِ{هَا} وَأَهْلاً خَيْرًامِنْ أَهْلِهِ{هَا} وَزَوْجًاخَيْرًامِنْ زَوْجِهِ{هَا} وَأَدْخِلْهُ{هَا} الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ{هَا} مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ.
ALLAAHUMMAGH-FIR LAHUU(HAA), WAR-HAMHU(HAA), WA’AAFIHII(HAA), WA’FU ‘ANHU(HAA), WA AKRIM NUZULAHU(HAA), WA WAS’IGMAD KHALAHU(HAA), WAGH-SILHU(HAA), BILMA-I WATS-TSALJI WAL BARADI WA NAQ-QIHII(HAA), MINAL KHATHAAYAA KAMAA YUNAQ-QAST-TSAUBUL ABYADZU MINAD-DANASI WA ABDILHU(HAA), DAA RAN KHAYRAN MIN DAA RIHII(HAA), WA AHLAN KHAYRAN MIN AHLIHII(HAA), WA ZAUJAN KHAYRAN MIN ZAUJIHII(HAA), WA AD-KHILHU(HAA), JANNATA WA A’IDHU(HAA), MIN ‘ADHA BIL-QABRI WA FITNATIHI WA MIN ‘ADHA BIN-NAARI
Artinya :
        Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dan kesejahteraan dan maafkanlah dia, Luaskanlah kuburnya dan mandikanlah ia dengan air, salju dan embun. Sucikan ia dari seluruh kesalahan seperti dibersihkannya kain putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Lalu masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari cobaan kubur dan azab neraka”.

Membaca Doa Yang Kedua

Kemudian takbir ALLAHU-AKBAR sambil mengangkat tangan dan meletakkannya kembali pada perut, lalu membaca :

اَللَّهُمَّ لاَتَحْرِمْنَا أَجْرَه’{هَا} وَلاَتَفْتِنَّا بَعْدَه’{هَا} وَاغْفِرْلَنَاوَلَه’{هَا} وَلأِخْوَا نِنَاالَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلاِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلاَّ لِلَّذِيْنَ أٰمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَئُوْفُ الرَّحِيْمُ.
ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHUU(HAA), WA LAA TAFTINNAA BA’DAHUU(HAA), WAGHFIR LANAA WA LAHUU(HAA), WA LI-IKHWAANINAL-LADZIINA SABAQUUNAA BIL-IIMAANI WA LAA TAJ’AL FII QULUUBINAA GHILLAN LIL-LADZIINA AAMANUU RABBANAA INNAKA RAUUFUN RAHIIMUN
Artinya :
        “Ya Allah, jangan engkau haramkan kami akan pahalanya (pahala menyalatinya dan berkabung karena wafatnya), janganlah engkau beri cobaan kepada kami sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia, dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan iman, dan janganlah engkau menjadikan kegelisahan dalam hati kami bagi orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Apabila mayat anak-anak, maka doanya :

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا لِّاَبَوَيْهِ وَسَلَفًا وَّذُخْرًا وَّعِظَةً وَّاعْتِبَارًا وَّشَفِيْعًا وَّثَقِّلْ بِهِ مَوَازِيْنَهُمَا وَاَفْرِغِ الصَّبْرَ عَلٰى قُلُوْبِهِمَا وَلَا تَفْتِنْهُمَا بَعْدَهُ وَلَا تَفْتِنَّآاَجْرَهُ.
ALLAAHUMMAJ’ALHU FARATHAN LIABAWAYHI WA SALAFAN WA DZUKHRAN WA ‘IDHATAN WA‘TIBAARAN WA SYAFII’AN WA TSAQQIL BIHII MAWAZIINAHUMAA WA AFRIGHISH-SHABRA ‘ALAA QULUUBIHIMAA WA LAA TAFTINHUMAA BA’DAHUU WA LAA TAHRIMNAA AJRAHUU
Artinya :
        “Ya Allah, jadikanlah anak ini sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan, barang simpanan, nasehat, suri tauladan dan syafa’at bagi keduanya. Beratkanlah timbangan ibu bapaknya karenanya serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya. Dan janganlah menjadikan fitnah sepeninggalnya, dan janganlah Engkau haramkan kami akan pahalanya (pahala menyalatinya dan berkabung karena wafatnya)”.

Salam Dengan Berdiri

Kemudian salam seperti biasanya dengan menengok ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan :

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
ASSALAAMU ‘ALAYKUM WA RAHMATUL-LAAHI WA BARAAKATUH
Artinya :
        “Keselamatan dan rahmat karunia Allah semoga tercurah kepadamu”.

        Dengan selesainya salam, maka telah selesailah shalat jenazah yang kita laksanakan. Terkadang imam setelah salam, maka langsung mengangkat tangannya menghadap kiblat dan berdoa. Namun, Apabila kita menjadi makmum, jika tidak tahu mau membaca doa apa pada saat itu, maka cukup dengan membaca doa mayit yang ke dua sekali lagi atau juga bisa dengan doa amin yang tiada panjang, atau jika ada doa yang telah dikhususkan, maka dibaca doa tersebut.

        Demikianlah pengajaran tentang shalat jenazah dan tata cara mengerjakannya dan lafadh niatnya serta doa-doanya. Semoga dapat menjadi pengajaran yang berharga bagi kita sekaliannya, karena pada fardhu kifayah apabila adalah seorang yang mengerjakannya maka terlepaslah semuanya dan apabila tiada seorangpun yang mengerjakannya maka melaknatlah Allah atas mereka. Wassalam wr wb !

Cara Shalat Jenazah dan Shalat Ghaib

SHALAT JENAZAH

Maka wajib atau fardhu kifayah atas orang yang masih hidup kepada mayat/jenazah itu empat hal, yaitu :

1.      Memandikannya.
2.      Mengkafaninya.
3.      Menyembahyangkannya.
4.      Menguburkannya.

Dan ada pula mayat/jenazah yang tidak boleh dimandikan, yaitu :

1.      Mayat/jenazah orang yang mati syahid di medan perang melawan kaum musyrikin.
2.      Kandungan yang gugur dan belum bersuara sama sekali.

Tata Cara Shalat Jenazah

Shalat jenazah dikerjakan hanya dengan berdiri saja. Yaitu tanpa adanya rukuk dan sujud dsb. Shalat jenazah dikerjakan dengan berdiri dan dengan empat kali takbir, dengan cara sebagai berikut :



Lafadh Niat, Takbir Dan Niat

Pertama berdiri tegak sebagaimana shalat biasanya, lalu melafadhkan niat, yaitu :

Apabila mayat laki-laki :

أُصَلِّى عَلىٰ هٰذَالْمَيِّتِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ لِلَّهِ تَعَالىٰ   الله أكبر
USHALLII ‘ALAA HAADZAL-MAYYITI ARBA’A TAKBIIRAATIN FARDLA KIFAAYATIN MA’MUUMAN LILLAAHI TA’AALAA. ALLAAHU AKBAR.
Artinya :
        “Sengaja aku menyembahyangkan mayat laki-laki ini dengan empat takbir, fadhu kifayah, ma’mum, karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.

Apabila mayat laki-laki ghaib :

أُصَلِّى عَلىٰ مَيِّتِ (فلان) الغَائِبِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ اِمَامًا لله تَعَالَ
USHALLII ‘ALAA MAYYITI ...(SIPULAN)... AL-GHAAIBI ARBA’A TAKBIIRAATIN FARDLA KIFAYAATIN IMAAMAN LILLAAHI TA’AALA. ALLAAHU AKBAR.
Artinya :
        “Sengaja aku menyembahyangkan mayat ...(sipulan lk)... yang tiada di tempat, empat takbir, fardhu kifayah, imam, karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.

Apabila mayat perempuan :

أُصَلِّى عَلىٰ هٰذِهِ الْمَيْتَتِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ لِلَّهِ تَعَالىٰ   الله أكبر
USHALLII ‘ALAA HAADZIHIL-MAYYITATI ARBA’A TAKBIIRAATIN FARDLA KIFAAYATIN MA’MUUMAN LILLAAHI TA’AALAA. ALLAAHU AKBAR.
Artinya :
        “Sengaja aku menyembahyangkan mayat perempuan ini dengan empat takbir, fadhu kifayah, ma’mum, karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.

Apabila mayat perempuan ghaib :

أُصَلِّى عَلىٰ مَيْتَتِ (فلان) الغَائِبَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ اِمَامًا لله تَعَالَ
USHALLII ‘ALAA MAYYITATI ...(SIPULAN)... AL-GHAAIBI ARBA’A TAKBIIRAATIN FARDLA KIFAYAATIN IMAAMAN LILLAAHI TA’AALA. ALLAAHU AKBAR.
Artinya :
        “Sengaja aku menyembahyangkan mayat ...(sipulan pr)... yang tiada di tempat, empat takbir, fardhu kifayah, imam, karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar”.

Selanjutnya, maka takbiratul-ihram sambil menggucapkan ALLAHU-AKBAR dan niat didalamnya seperti yang telah diatas dan mengangkat tangan seperti biasanya.

Membaca Surah Al-Fatihah

Kemudian meletakkan tangan kanan di atas yang kiri, dan dilanjutkan dengan membaca surah Al-fatihah dengan sempurna :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ﴿۱﴾
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ﴿۲﴾ اَلرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ﴿۳﴾ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ﴿٤﴾ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ ﴿٥﴾ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ﴿٦﴾ صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ ﴿٧﴾
BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM.
“ALHAMDU LILLAHI RABBIL ‘AALAMIIN. ARRAHMAANIRAHIIM. MAALIKI YAUMIDDIIN. IYYAAKA NA`BUDU WAIYYAAKA NASTA -`IIN. IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIM. SHIRAATHAL LADZIINA AN-‘AMTA ‘ALAIHIM. GHAIRIL MAGHDHUUBI `ALAIHIM WALADH DHAAALLIIN”
AAMIIIN
Artinya :
“Dengan nama Allah pengasih dan penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Yang pengasih dan penyayang. Yang menguasai hari kemudian. Pada-Mu lah aku mengabdi dan kepada-Mu lah aku meminta pertolongan. Tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Bagaikan jalannya orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat. Bukan jalan mereka yang pernah Engkau murkai, atau jalannya orang-orang yang sesat”.

Membaca Salawat

Kemudian takbir ALLAHU-AKBAR sambil mengangkat tangan dan meletakkannya kembali pada perut, lalu membaca :

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . كَمَاصَلَّيْتَ عَلىٰ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . كَمَا بَارَكْتَ عَلىٰ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ . فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ.
“ ALLAAHUMMA SHALLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD. WA ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. KAMA SHALLAITA ‘ALAA SAYYIDINAAIBRAAHIIM. WA’ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM. WABAARIK-‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD. WA-‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. KAMAA BAARAKTA ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM. WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM. FIL’AALA MIINA INNAKA HAMIIDUM MAJIID”.
Artinya :
“Ya Allah Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad. Ya Allah limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad. Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Diseluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia”

Membaca Doa Yang Pertama

Kemudian takbir ALLAHU-AKBAR sambil mengangkat tangan dan meletakkannya kembali pada perut, lalu membaca :

اَللَّهُمَّ إغْفِرْلَهُ{لَهَا} وَارْحَمْهُ{هَا} وَعَافِهِ{هَا} وَاعْفُ عَنْهُ{هَا} وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ{هَا} وَوَسِعْ مَدْ خَلَهُ{هَا} وَإغْسِلْهُ{هَا} بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ{هَا} مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ{هَا} دَارًاخَيْرًامِنْ دَارِهِ{هَا} وَأَهْلاً خَيْرًامِنْ أَهْلِهِ{هَا} وَزَوْجًاخَيْرًامِنْ زَوْجِهِ{هَا} وَأَدْخِلْهُ{هَا} الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ{هَا} مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ.
ALLAAHUMMAGH-FIR LAHUU(HAA), WAR-HAMHU(HAA), WA’AAFIHII(HAA), WA’FU ‘ANHU(HAA), WA AKRIM NUZULAHU(HAA), WA WAS’IGMAD KHALAHU(HAA), WAGH-SILHU(HAA), BILMA-I WATS-TSALJI WAL BARADI WA NAQ-QIHII(HAA), MINAL KHATHAAYAA KAMAA YUNAQ-QAST-TSAUBUL ABYADZU MINAD-DANASI WA ABDILHU(HAA), DAA RAN KHAYRAN MIN DAA RIHII(HAA), WA AHLAN KHAYRAN MIN AHLIHII(HAA), WA ZAUJAN KHAYRAN MIN ZAUJIHII(HAA), WA AD-KHILHU(HAA), JANNATA WA A’IDHU(HAA), MIN ‘ADHA BIL-QABRI WA FITNATIHI WA MIN ‘ADHA BIN-NAARI
Artinya :
        Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dan kesejahteraan dan maafkanlah dia, Luaskanlah kuburnya dan mandikanlah ia dengan air, salju dan embun. Sucikan ia dari seluruh kesalahan seperti dibersihkannya kain putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Lalu masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari cobaan kubur dan azab neraka”.

Membaca Doa Yang Kedua

Kemudian takbir ALLAHU-AKBAR sambil mengangkat tangan dan meletakkannya kembali pada perut, lalu membaca :

اَللَّهُمَّ لاَتَحْرِمْنَا أَجْرَه’{هَا} وَلاَتَفْتِنَّا بَعْدَه’{هَا} وَاغْفِرْلَنَاوَلَه’{هَا} وَلأِخْوَا نِنَاالَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلاِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلاَّ لِلَّذِيْنَ أٰمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَئُوْفُ الرَّحِيْمُ.
ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHUU(HAA), WA LAA TAFTINNAA BA’DAHUU(HAA), WAGHFIR LANAA WA LAHUU(HAA), WA LI-IKHWAANINAL-LADZIINA SABAQUUNAA BIL-IIMAANI WA LAA TAJ’AL FII QULUUBINAA GHILLAN LIL-LADZIINA AAMANUU RABBANAA INNAKA RAUUFUN RAHIIMUN
Artinya :
        “Ya Allah, jangan engkau haramkan kami akan pahalanya (pahala menyalatinya dan berkabung karena wafatnya), janganlah engkau beri cobaan kepada kami sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia, dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan iman, dan janganlah engkau menjadikan kegelisahan dalam hati kami bagi orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Apabila mayat anak-anak, maka doanya :

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا لِّاَبَوَيْهِ وَسَلَفًا وَّذُخْرًا وَّعِظَةً وَّاعْتِبَارًا وَّشَفِيْعًا وَّثَقِّلْ بِهِ مَوَازِيْنَهُمَا وَاَفْرِغِ الصَّبْرَ عَلٰى قُلُوْبِهِمَا وَلَا تَفْتِنْهُمَا بَعْدَهُ وَلَا تَفْتِنَّآاَجْرَهُ.
ALLAAHUMMAJ’ALHU FARATHAN LIABAWAYHI WA SALAFAN WA DZUKHRAN WA ‘IDHATAN WA‘TIBAARAN WA SYAFII’AN WA TSAQQIL BIHII MAWAZIINAHUMAA WA AFRIGHISH-SHABRA ‘ALAA QULUUBIHIMAA WA LAA TAFTINHUMAA BA’DAHUU WA LAA TAHRIMNAA AJRAHUU
Artinya :
        “Ya Allah, jadikanlah anak ini sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan, barang simpanan, nasehat, suri tauladan dan syafa’at bagi keduanya. Beratkanlah timbangan ibu bapaknya karenanya serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya. Dan janganlah menjadikan fitnah sepeninggalnya, dan janganlah Engkau haramkan kami akan pahalanya (pahala menyalatinya dan berkabung karena wafatnya)”.

Salam Dengan Berdiri

Kemudian salam seperti biasanya dengan menengok ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan :

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
ASSALAAMU ‘ALAYKUM WA RAHMATUL-LAAHI WA BARAAKATUH
Artinya :
        “Keselamatan dan rahmat karunia Allah semoga tercurah kepadamu”.

        Dengan selesainya salam, maka telah selesailah shalat jenazah yang kita laksanakan. Terkadang imam setelah salam, maka langsung mengangkat tangannya menghadap kiblat dan berdoa. Namun, Apabila kita menjadi makmum, jika tidak tahu mau membaca doa apa pada saat itu, maka cukup dengan membaca doa mayit yang ke dua sekali lagi atau juga bisa dengan doa amin yang tiada panjang, atau jika ada doa yang telah dikhususkan, maka dibaca doa tersebut.

        Demikianlah pengajaran tentang shalat jenazah dan tata cara mengerjakannya dan lafadh niatnya serta doa-doanya. Semoga dapat menjadi pengajaran yang berharga bagi kita sekaliannya, karena pada fardhu kifayah apabila adalah seorang yang mengerjakannya maka terlepaslah semuanya dan apabila tiada seorangpun yang mengerjakannya maka melaknatlah Allah atas mereka. Wassalam wr wb !

No comments

Subscribe Our Newsletter