Fardhu, Rukun dan Sunah dalam Shalat - Yusril Samalanga -->
MENGENAL FARDHU, RUKUN DAN SUNAH DALAM SEMBAHYANG




Fardhu Sembahyang Lima Waktu :

1.      Fardhu sembahyang Dhuhur itu 4 rakaat, demikian takbir niat-nya :
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ
Jika ia sembahyang secara sendiri, maka menambahkan kalimat ini setelah-nya :
أَدَاءًلله تَعَالَى, الله أكبر
Jika ia sembahyang berjamaah dan dia makmum, maka menambahkan :
مَأْمُوْمًالله تَعَالَى, الله أكبر
           Dan jika ia sembahyang berjamaah dan dia imam, maka menambahkan :
اِمَامًالله تَعَالَى, الله أكبر
Dan lebih bagus lagi jika bisa menambahkan kalimat berikut setelah-nya :
مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لله تعالى
Maka jika disatukan takbir niat-nya Dhuhur menjadi seperti ini :
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءًلله تعالى
“ Sengaja aku mengerjakan sembahyang fardhu Dhuhur empat rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala”.

2.      Fardhu sembahyang Ashar itu 4 rakaat, demikian takbir niat-nya :
أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءًلله تعالى
“ Sengaja aku mengerjakan sembahyang fardhu Ashar empat rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala”.

3.      Fardhu sembahyang Magrib itu 3 rakaat, demikian takbir niat-nya :
أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءًلله تعالى
“ Sengaja aku mengerjakan sembahyang fardhu Magrib tiga rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala”.

4.      Fardhu sembahyang Isya itu 4 rakaat, demikian takbir niat-nya :
أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءًلله تعالى
“ Sengaja aku mengerjakan sembahyang fardhu Isya empat rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala”.

5.      Fardhu sembahyang Subuh itu 2 rakaat, demikian takbir niat-nya :
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكَعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءًلله تعالى
“ Sengaja aku mengerjakan sembahyang fardhu Subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala”.

Dan jika sembahyang yang ingin dekerjakan itu adalah sembahyang qaza maka  أَدَاءً  itu diganti dengan  قَضَاءً  pada sekalian waktu.

Rukun sembahyang menurut imam nawawi ada 13 perkara :

1.      Niat dalam hati, maka yang dikatakan niat pada sembahyang fardhu yaitu terdapat di dalamnya qasad, ta’raz dan ta’yin.
Qasad yaitu أُصَلِّى  =  kusembahyang
Ta’raz yaitu فَرْضَ  =  menyebutkan rakaat
Ta’yin yaitu الظُّهْرِ  =  menyebutkan waktu shalat

2.      Takbiratul ihkram dan memukaranahkan niat didalam-nya. Maka sambil mengucapkan takbiratul ikhram yaitu allahu akbar, disaat yang bersamaan juga hati meniatkan qasad,ta’raz dan ta’yin dalam sembahyang.

3.      Berdiri bagi yang kuasa. Jika tidak bisa berdiri maka dilakukan secara duduk, jika tidak kuasa duduk maka berbaring atas lambung kanan, jika tidak kuasa juga maka terlentang dengan kaki menghadap ke kiblat dan kepala ditinggikan dengan bantal, dan jika tidak kuasa demikian maka dilakukan dengan isyarah hati. Karena tiadalah jalan untuk meninggalkan sembahyang selama ia ada akal-nya.

4.      Membaca surah al-fatihah dengan fashih.
5.      Rukuk serta tumakninah.
6.      Iqtidal serta tumakninah.
7.      Dua sujud serta tumakninah.
8.      Duduk antara dua sujud serta tumakninah.
9.      Tasyahud akhir.
10.    Duduk tasyahud akhir.
11.    Shalawat kepada nabi muhammad saw.
12.    Salam yang pertama.
13.    Tertib, seperti yang telah tersebut itu.

Sunah-sunah dalam sembahyang,diantaranya :

           Sunah dalam shalat terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

A.    Sunah Ab’ad yaitu sunah yang jika tertinggal atau terlupakan disunahkan untuk melakukan pergantian dengan sujud sahwi.
Sunah-sunah Ab’ad diantaranya, yaitu :
1.      Membaca tasyahud awal.
2.      Membaca salawat kepada Nabi Muhammad pada tasyahud awal.
3.      Membaca salawat kepada keluarga Nabi pada tasyahud akhir.
4.      Membaca doa qunut.

B.     Sunah Hai’at yaitu sunah yang jika tertinggal atau terlupakan tidak perlu digantikan dengan sujud sahwi.
Sunah-sunah Hai’at diantaranya, yaitu :
1.      Mengangkat kedua tangan tatkala takbir/rukuk/sujud dan bangkit daripada keduanya dan tatkala berdiri daripada tasyahud awal.
2.      Menjarangkan kedua kaki dalam berdiri kira-kira sejengkal.
3.      Membaca doa iftitah hingga akhirnya.
4.      Membaca a’uzubillah dengan perlahan.
5.      Membaca surat lain daripada makmum.
6.      Menyaringkan bacaan pada sembahyang subuh dan dua rakaat pertama pada sembahyang magrib dan isya.
7.      Meletakkan tangan kanan atas yang kiri dibawah dada.
8.      Membaca Aaamin.
9.      Tasbih rukuk dan sujud.
10.    Doa duduk antara dua sujud.
11.    Duduk istirahat tatkala bangkit daripada sujud yang kedua.
12.    Menghayati bacaan yang dibaca.
13.    Shalawat akan nabi kemudian daripada-nya.
14.    Duduk iftirasy pada sekaliaannya.
15.    Duduk tawarruk pada tasyahud akhir.
16.    Meletakkan kedua tangan diatas kedua paha pada sekalian duduk serta mengenggam segala anak jari melainkan telunjuk pada yang kanan.
17.    Melihat terpaku pada tempat sujud.
18.    Sembahyang dengan rajin dan khusyuk.
19.    Membaca ayat pada rakaat pertama daripada ayat pada rakaat yang kedua.
20.    Salam yang kedua.


Fardhu, Rukun dan Sunah dalam Shalat

MENGENAL FARDHU, RUKUN DAN SUNAH DALAM SEMBAHYANG




Fardhu Sembahyang Lima Waktu :

1.      Fardhu sembahyang Dhuhur itu 4 rakaat, demikian takbir niat-nya :
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ
Jika ia sembahyang secara sendiri, maka menambahkan kalimat ini setelah-nya :
أَدَاءًلله تَعَالَى, الله أكبر
Jika ia sembahyang berjamaah dan dia makmum, maka menambahkan :
مَأْمُوْمًالله تَعَالَى, الله أكبر
           Dan jika ia sembahyang berjamaah dan dia imam, maka menambahkan :
اِمَامًالله تَعَالَى, الله أكبر
Dan lebih bagus lagi jika bisa menambahkan kalimat berikut setelah-nya :
مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لله تعالى
Maka jika disatukan takbir niat-nya Dhuhur menjadi seperti ini :
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءًلله تعالى
“ Sengaja aku mengerjakan sembahyang fardhu Dhuhur empat rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala”.

2.      Fardhu sembahyang Ashar itu 4 rakaat, demikian takbir niat-nya :
أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءًلله تعالى
“ Sengaja aku mengerjakan sembahyang fardhu Ashar empat rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala”.

3.      Fardhu sembahyang Magrib itu 3 rakaat, demikian takbir niat-nya :
أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءًلله تعالى
“ Sengaja aku mengerjakan sembahyang fardhu Magrib tiga rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala”.

4.      Fardhu sembahyang Isya itu 4 rakaat, demikian takbir niat-nya :
أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءًلله تعالى
“ Sengaja aku mengerjakan sembahyang fardhu Isya empat rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala”.

5.      Fardhu sembahyang Subuh itu 2 rakaat, demikian takbir niat-nya :
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكَعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءًلله تعالى
“ Sengaja aku mengerjakan sembahyang fardhu Subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala”.

Dan jika sembahyang yang ingin dekerjakan itu adalah sembahyang qaza maka  أَدَاءً  itu diganti dengan  قَضَاءً  pada sekalian waktu.

Rukun sembahyang menurut imam nawawi ada 13 perkara :

1.      Niat dalam hati, maka yang dikatakan niat pada sembahyang fardhu yaitu terdapat di dalamnya qasad, ta’raz dan ta’yin.
Qasad yaitu أُصَلِّى  =  kusembahyang
Ta’raz yaitu فَرْضَ  =  menyebutkan rakaat
Ta’yin yaitu الظُّهْرِ  =  menyebutkan waktu shalat

2.      Takbiratul ihkram dan memukaranahkan niat didalam-nya. Maka sambil mengucapkan takbiratul ikhram yaitu allahu akbar, disaat yang bersamaan juga hati meniatkan qasad,ta’raz dan ta’yin dalam sembahyang.

3.      Berdiri bagi yang kuasa. Jika tidak bisa berdiri maka dilakukan secara duduk, jika tidak kuasa duduk maka berbaring atas lambung kanan, jika tidak kuasa juga maka terlentang dengan kaki menghadap ke kiblat dan kepala ditinggikan dengan bantal, dan jika tidak kuasa demikian maka dilakukan dengan isyarah hati. Karena tiadalah jalan untuk meninggalkan sembahyang selama ia ada akal-nya.

4.      Membaca surah al-fatihah dengan fashih.
5.      Rukuk serta tumakninah.
6.      Iqtidal serta tumakninah.
7.      Dua sujud serta tumakninah.
8.      Duduk antara dua sujud serta tumakninah.
9.      Tasyahud akhir.
10.    Duduk tasyahud akhir.
11.    Shalawat kepada nabi muhammad saw.
12.    Salam yang pertama.
13.    Tertib, seperti yang telah tersebut itu.

Sunah-sunah dalam sembahyang,diantaranya :

           Sunah dalam shalat terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

A.    Sunah Ab’ad yaitu sunah yang jika tertinggal atau terlupakan disunahkan untuk melakukan pergantian dengan sujud sahwi.
Sunah-sunah Ab’ad diantaranya, yaitu :
1.      Membaca tasyahud awal.
2.      Membaca salawat kepada Nabi Muhammad pada tasyahud awal.
3.      Membaca salawat kepada keluarga Nabi pada tasyahud akhir.
4.      Membaca doa qunut.

B.     Sunah Hai’at yaitu sunah yang jika tertinggal atau terlupakan tidak perlu digantikan dengan sujud sahwi.
Sunah-sunah Hai’at diantaranya, yaitu :
1.      Mengangkat kedua tangan tatkala takbir/rukuk/sujud dan bangkit daripada keduanya dan tatkala berdiri daripada tasyahud awal.
2.      Menjarangkan kedua kaki dalam berdiri kira-kira sejengkal.
3.      Membaca doa iftitah hingga akhirnya.
4.      Membaca a’uzubillah dengan perlahan.
5.      Membaca surat lain daripada makmum.
6.      Menyaringkan bacaan pada sembahyang subuh dan dua rakaat pertama pada sembahyang magrib dan isya.
7.      Meletakkan tangan kanan atas yang kiri dibawah dada.
8.      Membaca Aaamin.
9.      Tasbih rukuk dan sujud.
10.    Doa duduk antara dua sujud.
11.    Duduk istirahat tatkala bangkit daripada sujud yang kedua.
12.    Menghayati bacaan yang dibaca.
13.    Shalawat akan nabi kemudian daripada-nya.
14.    Duduk iftirasy pada sekaliaannya.
15.    Duduk tawarruk pada tasyahud akhir.
16.    Meletakkan kedua tangan diatas kedua paha pada sekalian duduk serta mengenggam segala anak jari melainkan telunjuk pada yang kanan.
17.    Melihat terpaku pada tempat sujud.
18.    Sembahyang dengan rajin dan khusyuk.
19.    Membaca ayat pada rakaat pertama daripada ayat pada rakaat yang kedua.
20.    Salam yang kedua.


No comments

Subscribe Our Newsletter